Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah bertemu dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mengajak berkolaborasi dalam peningkatan kompetensi sumber daya manusia Indonesia.
"Dalam isu penguatan dan peningkatan SDM Indonesia ini kami harap menjadi concern bersama. Harus ada kerja sama dan kolaborasi. Kami ingin program dan kegiatan dari Kemnaker mendapat support dari Muhammadiyah," kata Menaker Ida Fauziyah dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Minggu.
Kolaborasi itu penting karena setiap tahun, 2 juta-2,9 juta penduduk usia kerja baru masuk pasar kerja. Padahal, di tengah pandemi COVID-19 terdapat sekitar 6,9 juta pengangguran dan 3,5 juta pekerja yang terdampak, baik dirumahkan maupun mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Tantangan yang dihadapi Indonesia, kata Ida, cukup kompleks dengan angkatan kerja yang masih didominasi pekerja lulusan SMP ke bawah, tingkat produktivitas yang stagnan, dan daya saing yang perlu ditingkatkan.
Sebagai bagian dalam usaha peningkatan SDM Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan membangun 2.113 balai latihan kerja (BLK) komunitas sampai akhir 2020. Targetnya, pelatihan di BLK komunitas disesuaikan dengan kebutuhan indsutri.
"Kalau dilihat, alumni BLK komunitas ini banyak yang sukses menjadi wirausaha dan masuk pasar kerja," ujar Ida.
Selain itu dalam rangka langkah strategis penanganan COVID-19, Kemnaker juga memberikan bantuan pengembangan dan perluasan kesempatan kerja lewat jaring pengaman sosial. Di dalamnya ada program Tenaga Kerja Mandiri untuk penciptaan wirausaha dan padat karya.
Diharapkan program itu mendukung produk kreatif industri kecil yang dapat membantu masyarakat bertahan di saat pandemi dan menjadi kekuatan ekonomi baru di daerah.
Menanggapi kunjungan tersebut, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Agus Taufiqurrohman mengatakan Muhammadiyah siap berkolaborasi dengan Kemnaker untuk meningkatkan SDM Indonesia.
"Saya menyambut baik hal ini. Muhammadiyah siap berkolaborasi dan mendukung berbagai program dan kebijakan Kemnaker. Semoga Mbak Menteri diberikan kekuatan dan kesehatan," katanya.
"Dalam isu penguatan dan peningkatan SDM Indonesia ini kami harap menjadi concern bersama. Harus ada kerja sama dan kolaborasi. Kami ingin program dan kegiatan dari Kemnaker mendapat support dari Muhammadiyah," kata Menaker Ida Fauziyah dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Minggu.
Kolaborasi itu penting karena setiap tahun, 2 juta-2,9 juta penduduk usia kerja baru masuk pasar kerja. Padahal, di tengah pandemi COVID-19 terdapat sekitar 6,9 juta pengangguran dan 3,5 juta pekerja yang terdampak, baik dirumahkan maupun mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Tantangan yang dihadapi Indonesia, kata Ida, cukup kompleks dengan angkatan kerja yang masih didominasi pekerja lulusan SMP ke bawah, tingkat produktivitas yang stagnan, dan daya saing yang perlu ditingkatkan.
Sebagai bagian dalam usaha peningkatan SDM Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan membangun 2.113 balai latihan kerja (BLK) komunitas sampai akhir 2020. Targetnya, pelatihan di BLK komunitas disesuaikan dengan kebutuhan indsutri.
"Kalau dilihat, alumni BLK komunitas ini banyak yang sukses menjadi wirausaha dan masuk pasar kerja," ujar Ida.
Selain itu dalam rangka langkah strategis penanganan COVID-19, Kemnaker juga memberikan bantuan pengembangan dan perluasan kesempatan kerja lewat jaring pengaman sosial. Di dalamnya ada program Tenaga Kerja Mandiri untuk penciptaan wirausaha dan padat karya.
Diharapkan program itu mendukung produk kreatif industri kecil yang dapat membantu masyarakat bertahan di saat pandemi dan menjadi kekuatan ekonomi baru di daerah.
Menanggapi kunjungan tersebut, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Agus Taufiqurrohman mengatakan Muhammadiyah siap berkolaborasi dengan Kemnaker untuk meningkatkan SDM Indonesia.
"Saya menyambut baik hal ini. Muhammadiyah siap berkolaborasi dan mendukung berbagai program dan kebijakan Kemnaker. Semoga Mbak Menteri diberikan kekuatan dan kesehatan," katanya.