Jakarta (ANTARA) - Masyarakat dan diaspora Indonesia di area Los Angeles, Amerika Serikat, menyelenggarakan bazaar makanan khas Indonesia setiap akhir pekan sebagai aktivitas kreatif dan bentuk gotong royong di tengah pandemi COVID-19, serta mengobati kerinduan akan Tanah Air.
Menurut keterangan tertulis Konsulat Jenderal RI Los Angeles yang diterima di Jakarta, Selasa, penyelenggaraan bazaar yang disebut ‘Indo Street Cafes’itu diawali oleh Mega Han.
Prakarsa Mega itu berangkat dari keinginan untuk membantu para pemilik restoran Indonesia dan jasa katering rumahan, yang usahanya terimbas pandemi COVID-19.
Dengan memberlakukan protokol kesehatan dan menerapkan pembatasan sosial, kata konsulat, kegiatan tersebut dilaksanakan setiap Sabtu dan melibatkan 50 pelaku usaha.
Setiap akhir pekan, 12 hingga 13 penjual disebutkan bergiliran menjadi penyedia dan pelanggan yang datang setiap minggu berjumlah sekitar 250 orang.
Para pembeli memesan makanan yang diinginkan sebelum perhelatan bazaar dan dapat datang untuk mengambil pesanan pada Sabtu.
Seperti konsep jasa pesan jemput, tidak ada transaksi pembayaran yang dilakukan di tempat dan makanan langsung diletakkan di bagasi kendaraan yang telah dibuka.
Dengan demikian, kegiatan tersebut dapat selesai dalam waktu kurang lebih 30 menit dan berbagai makanan khas Indonesia seperti mie ayam jamur, soto Madura, pempek, martabak hingga tahu campur dapat segera dikonsumsi oleh pembeli di kediaman masing-masing.
Konsulat Jenderal RI di Los Angeles, Saud P Krisnawan, yang sempat hadir pada ‘Indo Street Cafes pada 5 September, menyatakan dukungan dan apresiasi terhadap para vendor yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Ini adalah bukti bahwa semangat gotong royong selalu ada di kalangan masyarakat/diaspora Indonesia walaupun berada jauh di negeri orang,” ujarnya.
“Selalu hidupkan energi positif dan bersinergi serta bergotong royong melakukan hal-hal kreatif, kita jalani masa yang tidak biasa ini bersama-sama,” katanya.