Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendirikan Posko Terpadu Pariwisata di Pantai Parangtritis guna menjalankan tugas edukasi Protokol Kesehatan pencegahan COVID-19 bagi pengunjung objek wisata pantai pada era adaptasi kebiasaan baru ini.
Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Selasa, mengatakan tujuan didirikan Posko Terpadu Pariwisata adalah untuk mensinergikan peran TNI/Polri, OPD terkait dan kelompok sadar wisata dalam menjalankan tugas edukasi protokol kesehatan di objek wisata Pantai Parangtritis.
"Saya mengharapkan petugas gabungan itu nantinya mampu memberikan layanan edukasi protokol kesehatan COVID-19 dengan baik, kami tidak akan mampu tanpa keterlibatan semua pihak dalam menegakkan protokol kesehatan di seluruh obyek wisata," katanya.
Menurut dia, pada masa adaptasi kebiasaan baru ini, Pemkab Bantul selalu mengajak masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan guna mencegah COVID-19 seperti selalu memakai masker, sering cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak serta menghindari kerumunan.
Dia mengatakan, begitu juga saat berkunjung ke objek wisata harus selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan, apalagi tidak dipungkiri, masyarakat kini sudah bosan tinggal di rumah sejak COVID-19 mewabah, sehingga memilih liburan ke tempat wisata di setiap akhir pekannya.
"Kami juga usulkan pembangunan puskesmas di komplek wisata, agar penanganan kecelakaan dapat ditangani dengan cepat, contohnya di musim dingin atau kemarau ini banyak ubur-ubur yang muncul ke permukaan pantai," kata Kwintarto.
Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono mengatakan, mendukung pendirian Posko Terpadu Pariwisata oleh Dinas Pariwisata dengan menggandeng aparat TNI/Polri dan OPD terkait seperti Satpol PP, Dishub, Dinkes, dan relawan wisata di objek wisata Pantai Parangtritis.
Dengan demikian, kata bupati, harapannya terkait dengan pelayanan dan aduan wisatawan tentang fasilitas wisata, perpakiran, kuliner dan kegawatdaruratan dapat terlayani dengan baik di posko terpadu pariwisata itu.
"Dengan Posko Terpadu Pariwisata diharapkan dapat sebagai media edukasi dan sosialisasi tentang protokol kesehatan bagi dunia wisata di Bantul," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Bantul, Selasa, mengatakan tujuan didirikan Posko Terpadu Pariwisata adalah untuk mensinergikan peran TNI/Polri, OPD terkait dan kelompok sadar wisata dalam menjalankan tugas edukasi protokol kesehatan di objek wisata Pantai Parangtritis.
"Saya mengharapkan petugas gabungan itu nantinya mampu memberikan layanan edukasi protokol kesehatan COVID-19 dengan baik, kami tidak akan mampu tanpa keterlibatan semua pihak dalam menegakkan protokol kesehatan di seluruh obyek wisata," katanya.
Menurut dia, pada masa adaptasi kebiasaan baru ini, Pemkab Bantul selalu mengajak masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan guna mencegah COVID-19 seperti selalu memakai masker, sering cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak serta menghindari kerumunan.
Dia mengatakan, begitu juga saat berkunjung ke objek wisata harus selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan, apalagi tidak dipungkiri, masyarakat kini sudah bosan tinggal di rumah sejak COVID-19 mewabah, sehingga memilih liburan ke tempat wisata di setiap akhir pekannya.
"Kami juga usulkan pembangunan puskesmas di komplek wisata, agar penanganan kecelakaan dapat ditangani dengan cepat, contohnya di musim dingin atau kemarau ini banyak ubur-ubur yang muncul ke permukaan pantai," kata Kwintarto.
Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono mengatakan, mendukung pendirian Posko Terpadu Pariwisata oleh Dinas Pariwisata dengan menggandeng aparat TNI/Polri dan OPD terkait seperti Satpol PP, Dishub, Dinkes, dan relawan wisata di objek wisata Pantai Parangtritis.
Dengan demikian, kata bupati, harapannya terkait dengan pelayanan dan aduan wisatawan tentang fasilitas wisata, perpakiran, kuliner dan kegawatdaruratan dapat terlayani dengan baik di posko terpadu pariwisata itu.
"Dengan Posko Terpadu Pariwisata diharapkan dapat sebagai media edukasi dan sosialisasi tentang protokol kesehatan bagi dunia wisata di Bantul," katanya.