Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menekankan Indonesia tidak bisa lagi berharap dari investasi untuk mengejar pertumbuhan ekonomi.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden dalam arahannya kepada para gubernur mengenai percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, sebagaimana dikutip dari laman www.setkab.go.id.

"Kita tidak bisa mengharapkan lagi yang namanya investasi, itu pasti minus pertumbuhannya. Yang bisa diharapkan sekarang ini, semua negara hanya satu yang diharapkan yaitu belanja pemerintah, spending kita," ujar Jokowi.

Presiden Jokowi meminta seluruh gubernur tidak mengerem atau menghentikan belanja pemerintah. Menurut dia, jika ingin ekonomi provinsi cepat pulih maka belanja pemerintah harus dipercepat.

"Kuncinya hanya di situ. Enggak bisa lagi kita mengharapkan, sekali lagi, investasi, swasta, enggak. Karena ini munculnya memang harus dari belanja pemerintah," tegasnya.

Jokowi mengingatkan kredit perbankan yang dulu bisa tumbuh 12 persen, 13 persen atau 8 persen, juga tidak bisa lagi diharapkan.

"Sekali lagi, belanja pemerintah. Oleh sebab itu, saya berharap, belanja-belanja yang ada ini, harus dipercepat. Karena itu akan menaikkan konsumsi domestik kita, konsumsi rumah tangga kita yang di kuartal kedua ini turun, anjlok," ujarnya.

Kepala Negara mengingatkan bahwa uang pemda yang ada di bank berjumlah Rp170 triliun atau masih sangat besar.

"Guede sekali ini. Saya sekarang cek harian. Kementerian saya cek harian, berapa realisasi, ketahuan semuanya. Kemarin saya ulang lagi, ini enggak ada peningkatan, saya baca semuanya sekarang. Kementerian ini berapa persen, belanja modalnya baru berapa persen. Harian pun sekarang ini saya pegang, provinsi, kabupaten, dan kota," kata Presiden.

Baca juga: Kejar pemulihan, Presiden minta para gubernur dorong kegiatan ekonomi kuartal III


Pewarta : Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024