Kigali (ANTARA) - Rwanda melaporkan lonjakan harian tertinggi kasus baru COVID-19 pada Minggu, menambah total menjadi 582 saat klaster kasus di distrik barat Rusizi terus melahirkan kasus baru, menurut Kementerian Kesehatan.
Rwanda juga melaporkan 332 pasien sembuh dan dua kematian, demikian laporan terkini kementerian.
Klaster kasus di Rusizi, yang berbatasan dengan Republik Demokratik Kongo (RDK), kebanyakan ditemukan pada sopir lintas batas, para pedagang, dan mereka yang datang lagi ke Rwanda, kata Direktur Jenderal Pusat Biomedis Rwanda, Sabin Nsanzimana kepada Xinhua.
Selain itu, Kota Rusumo di Rwanda timur, yang berbatasan dengan Tanzania, merupakan titik masuk lainnya untuk kasus impor. Pasien di pos perbatasan Rusumo, pos perbatasan satu-satunya Rwanda dengan Tanzania, mayoritas pengemudi truk lintas batas beserta kontak mereka, katanya.
"Klaster Rusizi dan Rusumo terus mendorong (kenaikan jumlah) kasus baru, menimbulkan kewaspadaan di mana-mana", menurut Kementerian Kesehatan melalui pernyataan resmi.
Sumber: Xinhua
Rwanda juga melaporkan 332 pasien sembuh dan dua kematian, demikian laporan terkini kementerian.
Klaster kasus di Rusizi, yang berbatasan dengan Republik Demokratik Kongo (RDK), kebanyakan ditemukan pada sopir lintas batas, para pedagang, dan mereka yang datang lagi ke Rwanda, kata Direktur Jenderal Pusat Biomedis Rwanda, Sabin Nsanzimana kepada Xinhua.
Selain itu, Kota Rusumo di Rwanda timur, yang berbatasan dengan Tanzania, merupakan titik masuk lainnya untuk kasus impor. Pasien di pos perbatasan Rusumo, pos perbatasan satu-satunya Rwanda dengan Tanzania, mayoritas pengemudi truk lintas batas beserta kontak mereka, katanya.
"Klaster Rusizi dan Rusumo terus mendorong (kenaikan jumlah) kasus baru, menimbulkan kewaspadaan di mana-mana", menurut Kementerian Kesehatan melalui pernyataan resmi.
Sumber: Xinhua