Jakarta (ANTARA) - Logan Williams, aktor muda yang muncul di serial televisi "The Flash" meninggal dunia pada usia 16 tahun, 2 April lalu, dan ibunya telah mengungkapkan bahwa kematiannya disebabkan oleh overdosis fentanyl.

Dalam sebuah wawancara dengan New York Post, Marlyse Williams mengumumkan bahwa hasil toksikologi awal menunjukkan bahwa Logan overdosis pada opioid. Dia juga mengatakan bahwa Logan telah berjuang melawan adiksinya selama tiga tahun.

Marlyse menjelaskan bahwa Logan mulai berakting ketika ia berusia 9 tahun, tetapi akhirnya berhenti ketika ia berusia 13 tahun karena proses audisi yang menegangkan.

Lalu, sekitar waktu itu, Marlyse akhirnya mengetahui bahwa putranya menggunakan ganja.

Logan lalu diketahui beralih menggunakan obat lain, tetapi, Marlyse tidak tahu kapan anaknya mulai menggunakan fentanyl.

"Dia (Logan) benar-benar menyangkal karena dia sangat malu," ungkap Marlyse.

Untuk membantu masalah narkoba putranya, dia mengirimkan sang putra ke pusat perawatan di AS dan British Columbia, Kanada. Aktor muda itu telah tinggal di rumah kelompok juga.

"Saya melakukan segala yang dimungkinkan secara manusiawi, semua yang bisa dilakukan seorang ibu," katanya.

Sekarang, Marlyse berharap kematian Logan dapat membantu meningkatkan kesadaran akan kecanduan opioid dan meyakinkan orang lain yang berjuang untuk meminta bantuan.

"Kematiannya tidak akan sia-sia," katanya. "Dia akan membantu banyak orang di ujung jalan."

Logan Williams memainkan versi muda dari pahlawan super DC, "Flash", dalam beberapa episode pada dua musim pertamanya.

Ia juga muncul dalam "Supernatural," "The Whispers" dan "When Calls the Heart."

Bintang "Flash" Grant Gustin memposting penghormatan kepada aktor muda setelah mengetahui tentang kematiannya.

"Saya sangat terkesan bukan hanya oleh bakat Logan, tetapi juga profesionalisme di set," kata Gustin di Instagram.

"Pikiran dan doa saya akan bersama dia dan keluarganya selama apa yang saya yakini saat yang sulit dibayangkan untuk mereka," lanjut dia.


Pewarta : Arnidhya Nur Zhafira
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024