Sleman (ANTARA) - Objek wisata Kaliurang di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ditutup sementara waktu terkait dengan tanggap darurat wabah COVID-19 sejak 26 Maret, tetapi masyarakat tetap beraktivitas dengan mematuhi anjuran serta imbauan pemerintah maupun melaksanakan Maklumat Kapolri Nomor MAK/2/III/2020.
"Masyarakat Kaliurang sendiri juga telah sepakat membuat prosedur minimal yang diterapkan oleh warga antara lain 'physical distancing' (jarak fisik) dalam berinteraksi, mengenakan masker dalam melakukan aktivitas di luar rumah ataupun dalam bekerja," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih di Sleman, Selasa.
Menurut dia, masyarakat di Kaliurang juga melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di lingkungannya, warga diwajibkan menerapkan kebersihan dengan cuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir atau hand sanitizer sebelum dan sesudah berinteraksi dengan orang lain.
"Masyarakat juga tidak melakukan kontak fisik seperti bersalaman atau aktivitas kontak fisik lainnya dengan tamu yang datang," katanya.
Baca juga: PUPR: Terowongan Kentungan memperlancar jarak tempuh Yogyakarta-Kaliurang
Sudarningsih mengatakan, untuk memberikan layanan standar minimal lainnya, warga ataupun orang yang datang di Kaliurang akan dilakukan pengukuran suhu badan untuk memastikan tidak dalam keadaan demam atau panas tinggi atas yang bersangkutan di gerbang masuk Kaliurang.
Ketua Asosiasi Perhotelan Kaliurang (Aspek) Heribertus Indiantara mengatakan, untuk kelangsungan aktivitas ekonomi masyarakat Kaliurang sudah terkondisi sebagaimana dalam protokol pencegahan COVID-19.
"Penginapan dan warung di Kaliurang, kalau tidak menerapkan SOP, ya diimbau tidak buka, dan kalau warung imbauannya ya 'take away' atau tidak di makan di tempat," katanya.
Ia mengatakan, walaupun demikian saat ini belum banyak wisatawan yang berkunjung ke Kaliurang sejak pandemi COVID-19. "Saat ini masih sepi dan tidak banyak pengunjung," katanya.
"Masyarakat Kaliurang sendiri juga telah sepakat membuat prosedur minimal yang diterapkan oleh warga antara lain 'physical distancing' (jarak fisik) dalam berinteraksi, mengenakan masker dalam melakukan aktivitas di luar rumah ataupun dalam bekerja," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih di Sleman, Selasa.
Menurut dia, masyarakat di Kaliurang juga melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di lingkungannya, warga diwajibkan menerapkan kebersihan dengan cuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir atau hand sanitizer sebelum dan sesudah berinteraksi dengan orang lain.
"Masyarakat juga tidak melakukan kontak fisik seperti bersalaman atau aktivitas kontak fisik lainnya dengan tamu yang datang," katanya.
Baca juga: PUPR: Terowongan Kentungan memperlancar jarak tempuh Yogyakarta-Kaliurang
Sudarningsih mengatakan, untuk memberikan layanan standar minimal lainnya, warga ataupun orang yang datang di Kaliurang akan dilakukan pengukuran suhu badan untuk memastikan tidak dalam keadaan demam atau panas tinggi atas yang bersangkutan di gerbang masuk Kaliurang.
Ketua Asosiasi Perhotelan Kaliurang (Aspek) Heribertus Indiantara mengatakan, untuk kelangsungan aktivitas ekonomi masyarakat Kaliurang sudah terkondisi sebagaimana dalam protokol pencegahan COVID-19.
"Penginapan dan warung di Kaliurang, kalau tidak menerapkan SOP, ya diimbau tidak buka, dan kalau warung imbauannya ya 'take away' atau tidak di makan di tempat," katanya.
Ia mengatakan, walaupun demikian saat ini belum banyak wisatawan yang berkunjung ke Kaliurang sejak pandemi COVID-19. "Saat ini masih sepi dan tidak banyak pengunjung," katanya.