Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir menilai bahwa wabah Virus Corona baru atau COVID-19 telah mengajarkan untuk tidak sepenuhnya bergantung pada negara asing

"COVID-19 ini mengajarkan kita agar tidak tergantung pada negara asing, walaupun kita juga tidak boleh antiasing," ujar Erick Thohir dalam perayaan ulang tahun Kementerian BUMN ke-22 di Jakarta, Senin.

Ia menyampaikan laporan suatu media asing menyebutkan terdapat beberapa fondasi dalam menjalankan perusahaan, termasuk BUMN, yakni kemandirian dan menjaga rantai pasokan.

"Tapi semua program itu tidak ada artinya kalau kita tidak introspeksi diri. Karena itu, saya berharap fondasi tadi, termasuk akhlak, kita jalankan," kata Erick Thohir.

Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pihaknya menyiapkan program talent session di perusahaan milik negara.

"Program-program sudah ada. Bagaimana kita ke depan akan menerapkan talent session. Ini bagian dari kita bisa update kualitas kita. Kita sebagai kementerian tidak boleh terjebak dari birokrasi," katanya.

Dalam kesempatan itu, ia mengemukakan berdasarkan laporan dari sejumlah pakar independen selama tujuh bulan ini, hanya 10 persen BUMN yang mampu berdiri sendiri.

"Kenyataannya, 68 persen perusahaan di BUMN siap bahkan dianjurkan untuk bisa konsolidasi, hanya 10 persen bisa berdiri tegak, lainnnya tidak siap," ucap Erick Thohir.

Ia mengharapkan pandemi COVID-19 dapat mendorong BUMN untuk menjadi lebih baik dengan akhlak sebagai fondasi utama.

"Saya ingin semua ada perubahan karena dengan COVID-19 kita belajar sesuatu yang baru. Fondasi kita akhlak, bukan hanya disebut namun juga dilaksanakan," ujar Erick Thohir.

 


Pewarta : Zubi Mahrofi
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024