Bandar Lampung (ANTARA) - Uskup Keuskupan Tanjung Karang Mgr. Y Harun Yuwono mengatakan ibadah dan persiapan perayaan pra Paskah ditiadakan untuk sementara waktu, guna mengantisipasi persebaran COVID-19.
"Setelah memperhatikan imbauan pemerintah serta ahli kesehatan Kuria Keuskupan mengenai pandemi COVID-19, kami melaksanakan beberapa perubahan dan penundaan ibadah salah satunya kegiatan pra Paskah pada tanggal 21 Maret hingga 4 April 2020," ujar Mgr. Y Harun Yuwono, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia menjelaskan, perayaan Ekaristi, jalan Salib dan pendalaman iman pra-Paskah ditiadakan dan diganti dengan ibadah di rumah.
"Untuk sementara kegiatan Ekaristi, jalan Salib dan pendalaman imam pra Paskah ditiadakan, dan diganti dengan ibadah di rumah masing-masing, namun bila situasi memungkinkan untuk melakukan perayaan Ekaristi terbuka maka protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan ketat, " ucapnya.
Menurutnya, sejumlah protokol kesehatan akan diterapkan seperti hand sanitizer akan diletakkan di pintu masuk gereja, lalu air suci ditiadakan, setelah perayaan Ekaristi gereja akan di sterilisasi dengan desinfektan, serta perubahan tata cara salam Damai dan pemberian kolekte.
"Selain itu persiapan kegiatan pra Paskah seperti perayaan pekan suci akan ditiadakan untuk sementara waktu guna mencegah persebaran COVID-19, " ujarnya.
Uskup Keuskupan Tanjung Karang Mgr. Y Harun Yuwono juga berpesan agar masyarakat tidak perlu panik berlebihan dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Kita tidak perlu panik berlebihan, tidak perlu menimbun barang serta jangan sampai melupakan kepedulian kita kepada sesama, dan lebih baik kita berdoa bagi para petugas medis yang tengah berjuang, " katanya.
"Setelah memperhatikan imbauan pemerintah serta ahli kesehatan Kuria Keuskupan mengenai pandemi COVID-19, kami melaksanakan beberapa perubahan dan penundaan ibadah salah satunya kegiatan pra Paskah pada tanggal 21 Maret hingga 4 April 2020," ujar Mgr. Y Harun Yuwono, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia menjelaskan, perayaan Ekaristi, jalan Salib dan pendalaman iman pra-Paskah ditiadakan dan diganti dengan ibadah di rumah.
"Untuk sementara kegiatan Ekaristi, jalan Salib dan pendalaman imam pra Paskah ditiadakan, dan diganti dengan ibadah di rumah masing-masing, namun bila situasi memungkinkan untuk melakukan perayaan Ekaristi terbuka maka protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan ketat, " ucapnya.
Menurutnya, sejumlah protokol kesehatan akan diterapkan seperti hand sanitizer akan diletakkan di pintu masuk gereja, lalu air suci ditiadakan, setelah perayaan Ekaristi gereja akan di sterilisasi dengan desinfektan, serta perubahan tata cara salam Damai dan pemberian kolekte.
"Selain itu persiapan kegiatan pra Paskah seperti perayaan pekan suci akan ditiadakan untuk sementara waktu guna mencegah persebaran COVID-19, " ujarnya.
Uskup Keuskupan Tanjung Karang Mgr. Y Harun Yuwono juga berpesan agar masyarakat tidak perlu panik berlebihan dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Kita tidak perlu panik berlebihan, tidak perlu menimbun barang serta jangan sampai melupakan kepedulian kita kepada sesama, dan lebih baik kita berdoa bagi para petugas medis yang tengah berjuang, " katanya.