Washington (ANTARA) - Puluhan ribu pasukan Garda Nasional AS dapat diaktifkan untuk membantu negara-negara bagian AS menangani wabah virus corona yang menyebar secara cepat, ujar kepala Garda Nasional AS, Kamis.

Garda Nasional, bagian dari komponen cadangan Angkatan Bersenjata AS telah dipanggil di 27 negara bagian, termasuk New York, untuk membantu membersihkan ruang publik dan mengantarkan makanan ke rumah-rumah.

Jenderal Joseph Lengyel, Kepala Biro Garda Nasional, mengatakan bahwa sekitar 2.000 tentara telah diaktifkan sejauh ini dan dia memperkirakan jumlah itu akan berlipat ganda pada akhir pekan.

"Sulit untuk mengatakan apa persyaratan sebenarnya, tetapi saya berharap puluhan ribu akan digunakan di negara-negara bagian saat virus corona meningkat," kata Lengyel dalam jumpa pers di Pentagon.

Garda Nasional dapat, misalnya, membantu upaya penegakan hukum setempat di bawah kendali negara, katanya. Tetapi itu adalah sesuatu yang tidak dapat dilakukan jika itu disentralisasi, kata Lengyel. Ia tidak mengetahui adanya rencana semacam itu dan tidak berpikir itu adalah ide yang bagus.

"Itu tidak masuk akal dalam situasi ini," kata Lengyel.

Hampir 9.000 kasus virus corona baru telah dilaporkan di Amerika Serikat, dengan lebih dari 3.000 di negara bagian New York, menurut departemen kesehatan negara.

Sekitar 151 kematian telah dilaporkan secara nasional, termasuk 21 kematian di New York dan 66 kematian di negara bagian Washington pada Rabu malam.

"Ini adalah peristiwa bersejarah, tidak seperti yang kita hadapi dalam beberapa tahun terakhir," kata Lengyel.

Menghadapi wabah virus corona adalah misi yang tidak biasa bagi Garda Nasional, yang dikenal karena membantu selama bencana nasional seperti badai dan menambah pasukan militer AS di luar negeri atau selama masa perang. Lebih dari 21.000 anggota Garda Nasional saat ini di luar negeri.

Lengyel membandingkan wabah virus corona dengan bencana skala nasional yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Tidak seperti badai, kita tidak tahu kapan virus corona akan menghilang," tambahnya.

Bahkan di dalam militer, penyakit ini mulai memakan korban. Pentagon mengatakan bahwa 51 anggota dinas militer AS telah didiagnosis tetapi, pada hari Kamis, tidak ada yang dirawat di rumah sakit dan dua telah pulih.

Sumber : Reuters
 

Pewarta : Azis Kurmala
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024