Bantul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk sementara melarang menerima tamu wisatawan dari luar daerah yang akan melakukan perjalanan wisata ke daerah ini sebagai lantisipasi pencegahan corona virus 2019 atau COVID-19.
"Di dalam instruksi Bupati Bantul menyatakan bahwa pengumpulan massa, penerimaan tamu wisatawan dari luar dan perjalanan dinas ke luar juga dilarang," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul Annihayah di Bantul, Kamis.
Menurut dia, kebijakan itu sesuai dengan arahan dalam Instruksi Bupati Bantul tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Resiko Penularan Infeksi Covid 19 bagi Kepala Perangkat Daerah, Instansi Vertikal, Pimpinan BUMD, BUMN serta Camat dan Lurah se-Bantul.
Atraksi wisata yang berpotensi membangkitkan kerumunan massa atau menjadi tontonan masyarakat juga dihentikan sementara, namun untuk kegiatan yang sifatnya internal untuk peningkatkan kapasitas aparatur sipil negara (ASN) tetap dilaksanakan dengan terbatas.
"Hanya pelatihan yang kita adakan, itupun tidak mendatangkan pelatih maupun unsur peserta dari luar Bantul, jadi hanya orang Bantul saja, kemudian pelatihan diadakan dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat," katanya.
Seperti pelatihan dan outbond yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Bantul pada minggu ini setiap peserta diwajibkan memeriksakan kesehatan terlebih dahulu dan hasilnya harus dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter layanan kesehatan setempat.
"Kita mintakan surat keterangan sehat dari masing-masing peserta untuk diberikan ke kita. Jadi kita juga preventif dan di dalam tata laksana kegiatan juga mematuhi imbauan dan rambu-rambu yang sudah ditetapkan di tengah merebaknya virus corona ini," katanya.
Kunjungan wisatawan ke objek wisata daerah ini pada Maret mulai mengalami penurunan karena dampak kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah atau pengurangan mobilitas di tempat keramaian sebagai antisipasi penularan virus yang ditemukan pertama kali di Kota Wuhan China itu.
Salah satu objek wisata di Bantul yang terdampak kunjungan atau mengalami penurunan adalah kawasan Pantai Parangtritis yang pada Maret tahun 2019 hingga tanggal 15 sebanyak 85.330 orang, sementara selama Maret 2020 hingga tanggal yang sama tercata sebanyak 79.170 wisatawan.
"Untuk sektor pariwisata secara umum kita ketahui bersama yang paling menerima dampak dari merebaknya virus corona ini, kalau di Januari dan Februari kunjungan wisatawan masih relatif sama, tetapi di bulan Maret ini sudah ketahuan (menurun)," katanya.
"Di dalam instruksi Bupati Bantul menyatakan bahwa pengumpulan massa, penerimaan tamu wisatawan dari luar dan perjalanan dinas ke luar juga dilarang," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul Annihayah di Bantul, Kamis.
Menurut dia, kebijakan itu sesuai dengan arahan dalam Instruksi Bupati Bantul tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Resiko Penularan Infeksi Covid 19 bagi Kepala Perangkat Daerah, Instansi Vertikal, Pimpinan BUMD, BUMN serta Camat dan Lurah se-Bantul.
Atraksi wisata yang berpotensi membangkitkan kerumunan massa atau menjadi tontonan masyarakat juga dihentikan sementara, namun untuk kegiatan yang sifatnya internal untuk peningkatkan kapasitas aparatur sipil negara (ASN) tetap dilaksanakan dengan terbatas.
"Hanya pelatihan yang kita adakan, itupun tidak mendatangkan pelatih maupun unsur peserta dari luar Bantul, jadi hanya orang Bantul saja, kemudian pelatihan diadakan dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat," katanya.
Seperti pelatihan dan outbond yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Bantul pada minggu ini setiap peserta diwajibkan memeriksakan kesehatan terlebih dahulu dan hasilnya harus dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter layanan kesehatan setempat.
"Kita mintakan surat keterangan sehat dari masing-masing peserta untuk diberikan ke kita. Jadi kita juga preventif dan di dalam tata laksana kegiatan juga mematuhi imbauan dan rambu-rambu yang sudah ditetapkan di tengah merebaknya virus corona ini," katanya.
Kunjungan wisatawan ke objek wisata daerah ini pada Maret mulai mengalami penurunan karena dampak kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah atau pengurangan mobilitas di tempat keramaian sebagai antisipasi penularan virus yang ditemukan pertama kali di Kota Wuhan China itu.
Salah satu objek wisata di Bantul yang terdampak kunjungan atau mengalami penurunan adalah kawasan Pantai Parangtritis yang pada Maret tahun 2019 hingga tanggal 15 sebanyak 85.330 orang, sementara selama Maret 2020 hingga tanggal yang sama tercata sebanyak 79.170 wisatawan.
"Untuk sektor pariwisata secara umum kita ketahui bersama yang paling menerima dampak dari merebaknya virus corona ini, kalau di Januari dan Februari kunjungan wisatawan masih relatif sama, tetapi di bulan Maret ini sudah ketahuan (menurun)," katanya.