Bandar Lampung (ANTARA) -  Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu seksi III wilayah Lampung bersama Polsek Abung Selatan Lampura dan FLIGHT: Protecting Indonesia's Birds menggagalkan penyelundupan 87 ekor burung.
 
Dari puluhan ekor burung tersebut, 29 ekor di antaranya merupakan burung yang dilindungi. Puluhan ekor burung ini sendiri diamankan di Abung Selatan, Lampung Utara, Selasa 3 Maret 2020 sekira pukul 07.00 wib.
 
Kepala Seksi BKSDA Bengkulu seksi III wilayah Lampung Hifzon Zawahiri, mengatakan penangkapan 87 ekor burung ini hasil penyelidikan, dan diselundupkan dari Lubuk Linggau Sumatera Selatan dengan tujuan Pesawaran menggunakan mobil.  Mobil ini dibawa oleh Sutrisno Pujianto warga Lubuk Linggau.
 
"87 ekor burung ini dibawa melalui Lubuklinggau, ditempatkan di keranjang dibawa menggunakan sebuah mobil travel berjenis Isuzu Elf bernopol B 7740 Uda, dan akan dibawa ke Peswaran," ujarnya, Selasa.
 
Hifzon menambahkan, 87 burung tersebut berasal dari Bengkulu, dan dikirimkan melalui Lubuklinggau, dan ditampung di Bandar Lampung oleh penampungan berinisial T. 
 
"Jadi 87 burung ini dari Curup  Bengkulu. Lalu dikirim melalui Lubuk Linggau ke Pesawaran, dan di Bandar Lampung akan ditampung oleh T," pungkasnya. 
 
Sementara itu, Direktur Komunikasi FLIGHT Protecting Indonesia's Birds, Namira Annisa mengapresiasi upaya BKSDA Lampung, KSKP Pelabuhan Bakauheni dan Balai Karantina Lampung dalam upaya menggagalkan penyelundupan burung liar Sumatera ke Jawa. Dalam catatan FLIGHT, antara Januari-Februari 2020, penyelundupan lebih dari 20 ribu burung liar Sumatera ke Jawa berhasil digagalkan.
 
"Kami FLIGHT juga mengapresiasi upaya penegakan hukum yang berhasil menyeret penyelundup burung liar ke meja hijau, agar mereka jera," katanya. 
 
Namira menambahkan, burung liar Sumatera saat ini mengalami krisis. FLIGHT mencatat lebih dari 1 juta burung liar Sumatera dicuri dari alam liar per tahun untuk memasok kebutuhan pasar pasar burung, terutama yang berada di Jawa.

Pewarta : Ardiansyah
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024