Manokwari (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Papua Barat membantu pemerintah daerah mengembangkan desa wisata di kawasan Kabupaten Raja Ampat.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat Donny H Heatubun di Manokwari, Minggu mengutarakan pihaknya terus mendorong penerimaan devisa negara dan menekan defisit neraca transaksi berjalan atau current account devisit (CAD) melalui peningkatan sektor pariwisata.
Baca juga: Ternyata kunjungan kapal pesiar tak berkontribusi besar bagi Raja Ampat

Di Papua Barat, katanya, BI selalu bersinergi dengan pemerintah daerah dalam pengembangan sektor pariwisata. Bersama Pemerintah Kabupaten Raja Ampat BI  membuat sebuah konsep roadmap pengembangan pariwisata.

"Di Raja Ampat, kami fokus kepada pengembangan desa wisata di Kampung Sauwandarek, Distrik Meos Mansar," ujar Kepala Perwakilan BI Papua Barat Donny H Heatubun.

Raja Ampat dipilih karena kunjungan wisatawan di daerah tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun, baik domestik maupun mancanegara.

"Badan Pusat Statistik mencatat, sejak tahun 2012 kunjungan wisatawan, wisman masih sangat dominan mencapai 79 persen dibanding wisatawan domestik," katanya menambahkan.
 

Kampung Sauwandarek, sebut Donny, merupakan salah satu lokasi titik menyelam dan snorkeling yang sangat digemari oleh wisatawan. Berdasarkan data pengelola wisata setempat, jumlah wisatawan yang perkunkung di kampung tersebut berkisar 100 hingga 150 orang per hari.

Disisi lain, sarana pendukung, seperti dermaga dan fasilitas lain di lokasi tersebut belum memadai.

Melihat kondisi serta peluang itu, BI pada Tahun 2019 melakukan perencanaan serta pembangunan fasilitas pendukung dermaga apung di Kampung Sauwandarek berupa gapura, toilet wisatawan, dan tower penampungan air.

"Tahun ini kami rencanakan untuk membangun dermaga apung, shelter dan lapak UMKM. Selain itu kami juga akan melakukan perbaikan dermaga lama yang sudah tidak layak digunakan," ujar Donny.
Baca juga: Bupati Raja Ampat minta pelaku pariwisata jaga kelestarian alam berkelanjutan


Ia menjelaskan, pengembangan desa wisata ini merupakan tindak lanjut dari hasil identifikasi tim Bank Indonesia bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Raja Ampat. Identifikasi itu difokuskan pada kebutuhan pada desa wisata agar dapat berjalan maksimal dengan dukungan pemerintah kampung setempat.

Donny berharap, intervensi BI menjadi stimulus bagi Pemda dan lembaga lain dalam mendorong pariwisata di Papua Barat. Pihaknya berharap seluruh pemangku kepentingan bersinergi dalam mengembangjan konsep eco tourism dengan tetap mengedepankan kelestarian alam di lokasi objek wisata.

Pewarta : Toyiban
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024