Bandarlampung (ANTARA) - Konsep Kampus Merdeka yang dicetuskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, menurut Rektor Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Firmansyah adalah ide yang sangat sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.

“IIB Darmajaya sudah memiliki dan menjalankan program tersebut. Bahkan, kami sudah memberi kebebasan kepada mahasiswa kampus biru ini untuk menentukan sendiri program pilihan yang mereka inginkan,” katanya di Bandarlampung.

Dia melanjutkan IIB Darmajaya sudah lama menjalankan Program Student Mobility dan Joint Research. Dimana, mahasiswa diberi kesempatan untuk kuliah selama enam bulan di sejumlah kampus ternama di luar negeri.

Baik itu di negara-negara Asia seperti China, Taiwan, Thailand, Malaysia maupun di negara-negara Eropa dan Afrika seperti di Inggris, Turki, Rusia, dan Kenya. Bahkan, sudah banyak mahasiswa yang mengenyam pendidikan melalui Program Student Mobility maupun Joint Research.

“Kami juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk magang selama enam bulan di perusahaan-perusahaan besar. Tinggal bagaimana kami memberikan kesempatan seluas-luasnya dengan memberikan tiga dari delapan semester kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah di luar jurusannya,” kata dia.

Sebelumnya, Kampus Merdeka merupakan konsep baru merdeka belajar di perguruan tinggi yang dirilis oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Menurut Nadiem, konsep Kampus Merdeka ini merupakan lanjutan dari konsep sebelumnya.

Konsep yang dimuat Nadiem dalam Kampus Merdeka ada empat poin. Hal ini dikatakan Nadiem sebagai komitmennya untuk mencetak pemimpin masa depan, serta bentuk implementasi visi-misi Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yaitu menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul.

Dalam konsep Kampus Merdekanya, Nadiem bahkan memberikan keleluasaan bagi mahasiswa dengan jatah dua sampai tiga semester untuk kegiatan di luar kelas.

Dia berharap semua kampus yang ada di Indonesia dapat menerapkan Kampus Merdeka.

Pewarta : Damiri
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025