Dubai (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) menolak bernegosiasi dengan Iran dengan menyatakan tidak akan mencabut sanksi terhadap negara itu, kata Presiden AS Donald Trump, Sabtu (25/1).
Pernyataan Trump itu tampaknya merespons wawancara majalah Jerman, Der Spiegel, dengan menteri luar negeri Iran.
“Menteri Luar Negeri Iran mengatakan ingin bernegosiasi dengan AS, namun ingin juga sanksi dicabut. @FoxNews @OANN, tidak, terima kasih!” tulis Trump dalam sebuah cuitan di Twitter dengan bahasa Inggris, disusul dengan bahasa Persia.
Baca juga: Presiden Iran menolak gagasan 'kesepakatan Trump' soal nuklir
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif kemudian membalas cuitan Trump pada Minggu melalui cuitan berisi kutipan wawancaranya dengan Der Spiegel, yang terbit pada Jumat (24/1).
Dalam kutipan itu, Zarif mengatakan Iran masih membuka diri untuk melakukan negosiasi dengan AS jika sanksi terhadap negara itu dicabut.
“@realDonaldTrump lebih baik dinasihati untuk berkomentar dan mengambil keputusan soal kebijakan luar negeri berdasarkan fakta, daripada berita utama @FoxNews ataupun penerjemah bahasa Persia,” kata Zarif dalam cuitan yang sama.
Ketegangan antara Iran dan AS meningkat sejak Trump menarik AS dari perjanjian nuklir Iran dengan beberapa negara kuasa dunia pada 2018, serta menerapkan sanksi terhadap Iran yang berakibat pada penurunan ekspor minyak dan tekanan ekonomi negara itu.
Ketegangan itu mencapai puncak pada dekade ini setelah AS membunuh pimpinan militer Iran, Mayor Jenderal Qassem Soleimani, dalam serangan roket di bandara Baghdad pada 3 Januari.
Selang beberapa hari, Iran membalas serangan itu dengan menembakkan roket ke pangkalan-pangkalan di Irak yang ditempati pasukan AS.
Sumber: Reuters
Baca juga: Ulama populis Moqtada al-Sadr imbau pembatalan demo anti-AS
Baca juga: Pasukan keamanan Irak serbu dan menembaki kamp pengunjuk rasa