Baghdad (ANTARA) - Kepala Pasukan Elit Quds Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani tewas dalam serangan udara oleh Amerika Serikat terhadap konvoi kedua petinggi militer itu di bandara Baghdad, Jumat.
Selain Soleimani, komandan milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, juga terbunuh dalam serangan itu.
"AS dan Israel adalah musuh yang bertanggung jawab atas pembunuhan mujahidin Abu Mahdi al-Muhandis dan Qassem Soleimani," kata juru bicara kelompok payung Pasukan Mobilisasi Populer, Ahmed al-Assadi.
Dari Washington DC, AS, Pentagon memberikan pernyataan, "Serangan itu ditujukan untuk menghalangi rencana serangan oleh Iran pada masa depan."
Berdasarkan keterangan kelompok paramiliter Irak, tiga buah roket menghantam Bandara Internasional Baghdad sehingga menewaskan dua "tamu" serta lima orang lainnya yang merupakan anggota kelompok paramiliter itu.
Selain memakan korban jiwa, roket yang mendarat di dekat terminal kargo itu juga mengakibatkan dua unit kendaraan terbakar serta melukai sejumlah orang.
Soleimani, yang memimpin Pasukan Pengawal Revolusioner Iran untuk urusan luar negeri serta memegang peranan kunci dalam pertempuran di Suriah dan Irak, memperoleh ketenaran di dalam dan luar negeri.
Ia berperan dalam penyebaran pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah, yang berusaha dikendalikan Amerika Serikat dan dua musuh Iran di kawasan, yaitu Arab Saudi dan Israel.
Sejak 1998, Soleimani menjadi Kepala Pasukan Elit Quds, jabatan yang tidak terlalu mencolok untuknya agar bisa terus menguatkan ikatan Iran dengan Hizbullah di Lebanon, pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad, serta kelompok milisi Syiah di Irak.
Sebelumnya, Soleimani berulang kali selamat dari upaya pembunuhan yang direncanakan oleh AS, Israel, dan Arab Saudi selama dua dekade terakhir.
Baca juga: Pimpinan militer : Iran tak takut berperang
Sumber: Reuters
Selain Soleimani, komandan milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, juga terbunuh dalam serangan itu.
"AS dan Israel adalah musuh yang bertanggung jawab atas pembunuhan mujahidin Abu Mahdi al-Muhandis dan Qassem Soleimani," kata juru bicara kelompok payung Pasukan Mobilisasi Populer, Ahmed al-Assadi.
Dari Washington DC, AS, Pentagon memberikan pernyataan, "Serangan itu ditujukan untuk menghalangi rencana serangan oleh Iran pada masa depan."
Berdasarkan keterangan kelompok paramiliter Irak, tiga buah roket menghantam Bandara Internasional Baghdad sehingga menewaskan dua "tamu" serta lima orang lainnya yang merupakan anggota kelompok paramiliter itu.
Selain memakan korban jiwa, roket yang mendarat di dekat terminal kargo itu juga mengakibatkan dua unit kendaraan terbakar serta melukai sejumlah orang.
Soleimani, yang memimpin Pasukan Pengawal Revolusioner Iran untuk urusan luar negeri serta memegang peranan kunci dalam pertempuran di Suriah dan Irak, memperoleh ketenaran di dalam dan luar negeri.
Ia berperan dalam penyebaran pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah, yang berusaha dikendalikan Amerika Serikat dan dua musuh Iran di kawasan, yaitu Arab Saudi dan Israel.
Sejak 1998, Soleimani menjadi Kepala Pasukan Elit Quds, jabatan yang tidak terlalu mencolok untuknya agar bisa terus menguatkan ikatan Iran dengan Hizbullah di Lebanon, pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad, serta kelompok milisi Syiah di Irak.
Sebelumnya, Soleimani berulang kali selamat dari upaya pembunuhan yang direncanakan oleh AS, Israel, dan Arab Saudi selama dua dekade terakhir.
Baca juga: Pimpinan militer : Iran tak takut berperang
Sumber: Reuters