Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, menyusun cerita di balik setiap ikon kota untuk menambah daya tarik wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung ke kota kepulauan itu.
"Ceritanya sedang disusun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melibatkan LAM dan tokoh-tokoh yang mengetahui sejarah kota," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Kamis.
Baca juga: Pemkot Batam ingin kembangkan pulau terluar tujuan pariwisata
Di Batam terdapat sejumlah tempat ikonik yang menjadi buruan swafoto pengunjung yang datang, seperti Dataran Engku Hamidah, Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Rumah Susun Limas, Komplek Makam Nong Isahingga Dataran Langlang Laut di Pulau Belakangpadang.
Menurut Ardi, bila ada cerita di balik setiap tempat destinasi wisata itu, akan lebih menarik karena pelancong memiliki nilai atas tempatnya berfoto, tidak sekadar mengabadikan gambar.
"Kalau tempat kunjungan dilengkapi cerita, ketika pelancong 'selfi', melihat latar belakang, arti tempat itu, akan menambah makna objek yang difoto," kata Ardi
Seperti Dataran Engku Hamidah yang kini dilengkapi papan nama berwarna-warni misalnya. Ardi percaya, bila dilengkapi cerita sejarah terkait Engku Hamidah, akan lebih menarik.
Baca juga: Paket wisata Masjid Sultan Batam favorit bagi wisman
Bila sudah tersusun, cerita mengenai ikon kota itu akan diserahkan kepada pemandu wisata untuk diceritakan kembali kepada turis yang datang.
"Seperti Engku Hamidah, siapa itu Engku Hamidah, kenapa jadi ikon. Kami sedang menyusun ceritanya sebagai bahan 'tour guide', sehingga enak menjelaskan," kata dia.
"Ceritanya sedang disusun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melibatkan LAM dan tokoh-tokoh yang mengetahui sejarah kota," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Kamis.
Baca juga: Pemkot Batam ingin kembangkan pulau terluar tujuan pariwisata
Di Batam terdapat sejumlah tempat ikonik yang menjadi buruan swafoto pengunjung yang datang, seperti Dataran Engku Hamidah, Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Rumah Susun Limas, Komplek Makam Nong Isahingga Dataran Langlang Laut di Pulau Belakangpadang.
Menurut Ardi, bila ada cerita di balik setiap tempat destinasi wisata itu, akan lebih menarik karena pelancong memiliki nilai atas tempatnya berfoto, tidak sekadar mengabadikan gambar.
"Kalau tempat kunjungan dilengkapi cerita, ketika pelancong 'selfi', melihat latar belakang, arti tempat itu, akan menambah makna objek yang difoto," kata Ardi
Seperti Dataran Engku Hamidah yang kini dilengkapi papan nama berwarna-warni misalnya. Ardi percaya, bila dilengkapi cerita sejarah terkait Engku Hamidah, akan lebih menarik.
Baca juga: Paket wisata Masjid Sultan Batam favorit bagi wisman
Bila sudah tersusun, cerita mengenai ikon kota itu akan diserahkan kepada pemandu wisata untuk diceritakan kembali kepada turis yang datang.
"Seperti Engku Hamidah, siapa itu Engku Hamidah, kenapa jadi ikon. Kami sedang menyusun ceritanya sebagai bahan 'tour guide', sehingga enak menjelaskan," kata dia.