Bandung (ANTARA) - Ketua Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar menyebut bahwa sejumlah permasalahan di Kota Bandung berdampak pada penurunan iklim bisnis pariwisata.
“Saya kira ini sudah terjadi selama satu tahun terakhir. Bisa dibilang ini masa senja, meski saya yakin suatu hari iklim pariwisata Bandung kembali ke kondisinya semula,” kata Herman di Bandung, Senin.
Baca juga: Objek wisata Bandung harus tersebar untuk kurangi kemacetan
Menurutnya, ada beberapa masalah yang membuat sektor pariwisata di Kota Kembang terganggu. Di antaranya adalah kemacetan yang kerap terjadi dan berkurangnya arus penerbangan di Bandara Husein yang sebagian dialihkan ke Bandara Kertajati.
Dampak tersebut menurutnya cukup terlihat dari okupansi kamar hotel yang menurun. Sedangkan mengenai kabar bahwa ibu kota pemerintahan Jawa Barat akan dipindahkan ke Patimban, menurutnya belum berpengaruh terhadap pariwisata.
Meski demikian, Herman mengaku yakin iklim pariwisata di Kota Bandung akan kembali seperti semula. Namun hal tersebut menurutnya perlu ditunjang oleh dorongan kebijakan pemerintah yang baik terhadap semua sektor.
“Memang betul tahun ini ada pengaruhnya, tapi saya pikir tahun 2021 akan membaik selama kita (pengusaha dan pemerintah) membenahi bersama,” kata dia.
Baca juga: Destinasi Digital Puri Bambu Bandung menyuguhkan tiga keindahan alam
Senada dengan Herman, Wali Kota Bandung juga menyebut bahwa sektor pariwisata Kota Bandung mengalami penurunan sejak arus penerbangan Bandara Husein sebagian dipindahkan ke Bandara Kertajati.
"Tahun lalu, sekitar 7,5 juta wisatawan masuk ke Kota Bandung. sejak penerbangan dipindahkan ke Kertajati, sekarang (wisatawan) menurun," kata Oded, Minggu (8/12).
Baca juga: Objek wisata Kawah Putih di Bandung kebakaran
“Saya kira ini sudah terjadi selama satu tahun terakhir. Bisa dibilang ini masa senja, meski saya yakin suatu hari iklim pariwisata Bandung kembali ke kondisinya semula,” kata Herman di Bandung, Senin.
Baca juga: Objek wisata Bandung harus tersebar untuk kurangi kemacetan
Menurutnya, ada beberapa masalah yang membuat sektor pariwisata di Kota Kembang terganggu. Di antaranya adalah kemacetan yang kerap terjadi dan berkurangnya arus penerbangan di Bandara Husein yang sebagian dialihkan ke Bandara Kertajati.
Dampak tersebut menurutnya cukup terlihat dari okupansi kamar hotel yang menurun. Sedangkan mengenai kabar bahwa ibu kota pemerintahan Jawa Barat akan dipindahkan ke Patimban, menurutnya belum berpengaruh terhadap pariwisata.
Meski demikian, Herman mengaku yakin iklim pariwisata di Kota Bandung akan kembali seperti semula. Namun hal tersebut menurutnya perlu ditunjang oleh dorongan kebijakan pemerintah yang baik terhadap semua sektor.
“Memang betul tahun ini ada pengaruhnya, tapi saya pikir tahun 2021 akan membaik selama kita (pengusaha dan pemerintah) membenahi bersama,” kata dia.
Baca juga: Destinasi Digital Puri Bambu Bandung menyuguhkan tiga keindahan alam
Senada dengan Herman, Wali Kota Bandung juga menyebut bahwa sektor pariwisata Kota Bandung mengalami penurunan sejak arus penerbangan Bandara Husein sebagian dipindahkan ke Bandara Kertajati.
"Tahun lalu, sekitar 7,5 juta wisatawan masuk ke Kota Bandung. sejak penerbangan dipindahkan ke Kertajati, sekarang (wisatawan) menurun," kata Oded, Minggu (8/12).
Baca juga: Objek wisata Kawah Putih di Bandung kebakaran