Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bali, menawarkan kepada sekitar 19 pengusaha Tiongkok untuk melakukan investasi di bidang pembangunan hotel di wilayah itu.
Tawaran itu disampaikan Kabid Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Provinsi Bali, I Ketut Sudibya pada forum investasi tiga provinsi wilayah Konsulat Republik Rakyat Tiongkok (RRT), di Denpasar ke-4 atau Forum Investasi Sunda Kecil,di Kupang, Sabtu.
"Pada forum investasi ini, Pemerintah Provinsi Bali menawarkan pengembangan wilayah Bali Barat, Utara dan Timur," katanya.
Baca juga: Gubernur BI luncurkan Desa Wisata Tampaksiring di Gianyar Bali
Dia mengatakan, Bali tetap berkonsentrasi pada pengembangan pariwisata, karena kunjungan wisatawan ke Bali berdasarkan data 2018, sekitar 16 juta. Rinciannya, enam juta wisatawan mancanegara dan 10 juta wisatawan domestik.
Menurut Ketut Sudibya, potensi sektor pariwisata yang dikembangkan cukup beragam.
Ia pun menyebutkan enam potensi wisata yaitu eco tourism, silent tourism, agro tourism, kemudian sport tourism, spiritual tourism dan retirement tourism.
Potensi di wilayah Bali Utara, misalnya, pembangunan hotel di wilayah Pejarakan, Kabupaten Buleleng di atas lahan seluas 250 hektare. Ada juga di Sumberkima, pembangunan hotel di atas lahan seluas 70 hektare.
Baca juga: Kemenhub mulai 2020 bangun tiga dermaga dukung pariwisata Bali
Potensi lainnya di Kabupaten Buleleng, lokasinya di wilayah Celukan Bawang. Potensi yang ditawarkan di wilayah ini, untuk pembangunan hotel/pabrik di atas lahan seluas 20 hektare.
Potensi yang sama juga ditawarkan di wilayah Kabupaten Jembrana, Karangasem, dan Klungkung. Kemudian di Kabupaten Bangli dan Tabanan.
Baca juga: Pemprov Bali tetap terapkan pariwisata berbasis budaya
Tawaran itu disampaikan Kabid Promosi Penanaman Modal DPMPTSP Provinsi Bali, I Ketut Sudibya pada forum investasi tiga provinsi wilayah Konsulat Republik Rakyat Tiongkok (RRT), di Denpasar ke-4 atau Forum Investasi Sunda Kecil,di Kupang, Sabtu.
"Pada forum investasi ini, Pemerintah Provinsi Bali menawarkan pengembangan wilayah Bali Barat, Utara dan Timur," katanya.
Baca juga: Gubernur BI luncurkan Desa Wisata Tampaksiring di Gianyar Bali
Dia mengatakan, Bali tetap berkonsentrasi pada pengembangan pariwisata, karena kunjungan wisatawan ke Bali berdasarkan data 2018, sekitar 16 juta. Rinciannya, enam juta wisatawan mancanegara dan 10 juta wisatawan domestik.
Menurut Ketut Sudibya, potensi sektor pariwisata yang dikembangkan cukup beragam.
Ia pun menyebutkan enam potensi wisata yaitu eco tourism, silent tourism, agro tourism, kemudian sport tourism, spiritual tourism dan retirement tourism.
Potensi di wilayah Bali Utara, misalnya, pembangunan hotel di wilayah Pejarakan, Kabupaten Buleleng di atas lahan seluas 250 hektare. Ada juga di Sumberkima, pembangunan hotel di atas lahan seluas 70 hektare.
Baca juga: Kemenhub mulai 2020 bangun tiga dermaga dukung pariwisata Bali
Potensi lainnya di Kabupaten Buleleng, lokasinya di wilayah Celukan Bawang. Potensi yang ditawarkan di wilayah ini, untuk pembangunan hotel/pabrik di atas lahan seluas 20 hektare.
Potensi yang sama juga ditawarkan di wilayah Kabupaten Jembrana, Karangasem, dan Klungkung. Kemudian di Kabupaten Bangli dan Tabanan.
Baca juga: Pemprov Bali tetap terapkan pariwisata berbasis budaya