Lubukbasung (ANTARA) - Sebanyak 170 orang dikerahkan untuk membersihkan eceng gondok  dan keramba jaring apung  di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu, untuk mengurangi pencemaran di danau vulkanik itu.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Agam, Ermanto di Lubukbasung, Minggu, mengatakan 170 orang itu berasal dari tim gabungan Kodim 0304 Agam, DPKP, BPBD, Satpol PP Damkar, Dinas Lingkungan Hidup, Karang Taruna, Tim Save Maninjau dan masyarakat.

"'Pembersihan eceng gondok dan keramba jaring apung itu kami lakukan di AW Jorong Pasang Rabaa, Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Tanjungraya," katanya.

Ia mengatakan, tim gabungan itu membersihkan eceng gondok yang ada dipermukaan air Danau Maninjau menggunakan tiga perahu.

Eceng gondok itu langsung dibawa ke tempat pembuangan akhir sampah di Sungai Jariang, Kecamatan Lubukbasung, menggunakan mobil sampah.

Keramba jaring apung dengan jumlah belasan unit itu ditarik ke tepi danau dan langsung dibuka.

"Material keramba jaring apung yang terbuat dari besi disusun di tepi danau," katanya.

Ia menambahkan, keramba jaring apung yang dikeluarkan itu merupakan partisipasi dari pemilik keramba dalam mendukung untuk menyelamatkan danau dari pencemaran.

Untuk mendukung penyelamatan danau, Pemkab Agam sudah mengeluarkan, sedang dan akan mengeluarkan keramba jaring apung.

"Kami sudah mengeluarkan 3.900 petak dan target pada tahun ini 2.500 petak," katanya.

Perwira Seksi Teritorial Kodim 0304 Agam Kapten Infantri Chairul M menambahkan Kodim 0304 Agam mengerahkan 40 personel untuk bersihkan danau dari pencemaran.

"Mereka  dibagi dua kelompok untuk mengeluarkan keramba jaring apung delapan orang dan eceng gondok 32 orang," katanya.

Pembersihan danau tersebut dalam program kepedulian TNI terhadap lingkungan Danau Maninjau dari pencemaran.

Selama ini, program tersebut setiap tahun digelar dalam mendukung Save Maninjau. 

Baca juga: Keramba Jaring Apung Di Lampung Menjamur
 


Pewarta : Altas Maulana
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024