Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan segera membenahi infrastruktur jalan dan fasilitas pendukung di daerah destinasi wisata Tana Toraja seiring rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur pada 2020-2024.
"Akan dikembangkan kerja sama antarpemerintah daerah dengan swasta terkait pembangunan jalan baru untuk memperpendek ekonomi dengan destinasi wisata dari Toraja dan Pinrang ke Sulawesi Barat guna mengantisipasi dampak pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur," kata Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di DPRD Sulsel, Makassar, Kamis.
Hal tersebut dikatakan saat menjawab pandangan Fraksi Golkar tentang bagaimana kesiapan Sulsel sebagai daerah penyangga pemindahan ibu kota di Kaltim salah satunya soal infrastruktur jalan dan fasilitas pendukung lainnya.
Baca juga: Gubernur Sulsel sebut Toraja aset dunia yang harus dimaksimalkan
Sudirman menuturkan, perbaikan jaringan jalan pesisir Teluk Bone pada pembangunan ruas jalan sekitarnya sampai batas Sulawesi Tengah dan jalan Lingkar Pariwisata di Kawasan Toraja segera dibenahi.
"Ini untuk meningkatkan kualitas antar wilayah di pulau Sulawesi Selatan guna mendukung kebijakan nasional terkait pemindahan ibu kota negara dan peningkatan nilai tambah pariwisata melalui peningkatan daya saing destinasi wisata," ujarnya.
Tidak hanya di Toraja, lanjut dia, destinasi lainnya di Kabupaten Kepulauan Selayar infrastruktur juga akan dibenahi guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
"Perbaikan jalan menuju destinasi wisata Tana Toraja dan Selayar pada dasarnya telah menjadi agenda Pemerintah Provinsi Sulsel, di mana saat ini melalui revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulsel tahun 2017," katanya.
Pemprov Sulsel juga akan meningkatkan produktivitas pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru khususnya pada pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal kawasan strategis nasional dan kawasan strategis provinsi nantinya berdasarkan hasil revisi RTRW.
"RTRW itu meliputi antara lain kawasan perkotaan Mamminasata, kawasan ekonomi khusus Selayar, kawasan Toraja, kawasan Minapolitan Kabupaten Pangkep-Maros yang saat ini telah dilakukan pembangunan pengembangan dengan melibatkan pemangku kepentingan melalui kerja sama antara pemerintah daerah maupun dengan swasta," ujarnya menjelaskan.
Baca juga: Tana Toraja kembangkan desa wisata dan homestay
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD Sulsel, Jhon Rende Mangontan mengatakan, Pemprov Sulsel harus segera berbenah mengingat akan menjadi salah satu daerah penyangga ibu kota negara. Salah satu hal yang mendasar untuk menjadi perhatian adalah soal infrastruktur pendukung.
"Gubernur harus bisa melihat peluang ini, tentu Sulsel masuk sebagai daerah penyangga, ibaratnya Jakarta daerah penyangganya itu di Bogor. Begitupun di Sulsel. Salah satu yang perlu di benahi segera adalah infrastruktur untuk meningkatkan potensi ekonomi dan pariwisata salah satunya di Toraja," ujar legislator Partai Golkar asal Toraja itu.
"Akan dikembangkan kerja sama antarpemerintah daerah dengan swasta terkait pembangunan jalan baru untuk memperpendek ekonomi dengan destinasi wisata dari Toraja dan Pinrang ke Sulawesi Barat guna mengantisipasi dampak pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur," kata Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di DPRD Sulsel, Makassar, Kamis.
Hal tersebut dikatakan saat menjawab pandangan Fraksi Golkar tentang bagaimana kesiapan Sulsel sebagai daerah penyangga pemindahan ibu kota di Kaltim salah satunya soal infrastruktur jalan dan fasilitas pendukung lainnya.
Baca juga: Gubernur Sulsel sebut Toraja aset dunia yang harus dimaksimalkan
Sudirman menuturkan, perbaikan jaringan jalan pesisir Teluk Bone pada pembangunan ruas jalan sekitarnya sampai batas Sulawesi Tengah dan jalan Lingkar Pariwisata di Kawasan Toraja segera dibenahi.
"Ini untuk meningkatkan kualitas antar wilayah di pulau Sulawesi Selatan guna mendukung kebijakan nasional terkait pemindahan ibu kota negara dan peningkatan nilai tambah pariwisata melalui peningkatan daya saing destinasi wisata," ujarnya.
Tidak hanya di Toraja, lanjut dia, destinasi lainnya di Kabupaten Kepulauan Selayar infrastruktur juga akan dibenahi guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
"Perbaikan jalan menuju destinasi wisata Tana Toraja dan Selayar pada dasarnya telah menjadi agenda Pemerintah Provinsi Sulsel, di mana saat ini melalui revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulsel tahun 2017," katanya.
Pemprov Sulsel juga akan meningkatkan produktivitas pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru khususnya pada pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal kawasan strategis nasional dan kawasan strategis provinsi nantinya berdasarkan hasil revisi RTRW.
"RTRW itu meliputi antara lain kawasan perkotaan Mamminasata, kawasan ekonomi khusus Selayar, kawasan Toraja, kawasan Minapolitan Kabupaten Pangkep-Maros yang saat ini telah dilakukan pembangunan pengembangan dengan melibatkan pemangku kepentingan melalui kerja sama antara pemerintah daerah maupun dengan swasta," ujarnya menjelaskan.
Baca juga: Tana Toraja kembangkan desa wisata dan homestay
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD Sulsel, Jhon Rende Mangontan mengatakan, Pemprov Sulsel harus segera berbenah mengingat akan menjadi salah satu daerah penyangga ibu kota negara. Salah satu hal yang mendasar untuk menjadi perhatian adalah soal infrastruktur pendukung.
"Gubernur harus bisa melihat peluang ini, tentu Sulsel masuk sebagai daerah penyangga, ibaratnya Jakarta daerah penyangganya itu di Bogor. Begitupun di Sulsel. Salah satu yang perlu di benahi segera adalah infrastruktur untuk meningkatkan potensi ekonomi dan pariwisata salah satunya di Toraja," ujar legislator Partai Golkar asal Toraja itu.