Aceh Besar (ANTARA) - Wakil Ketua (Waka) Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati mengatakan Aceh memiliki sebanyak 700 destinasi yang layak untuk dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri.
"Aceh punya 700 lebih lokasi tujuan wisata yang sangat menarik bagi para wisatawan domestik dan mancanegara yang patut untuk dikunjungi," katanya di Jakarta, Rabu.
Pernyataan itu di sampaikannya di sela sela membuka Seminar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang berlangsung dalam serangkaian kegiatan dari Aceh Sumatera Expo 2019 di Jakarta.
Baca juga: Nova Iriansyah instruksikan seluruh dinas promosikan wisata Aceh
Ia menjelaskan pendapatan dari sektor parawisata menempati posisi kedelapan yang berkontribusi besar terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh.
"Kami meyakini dengan potensi yang ada saat ini, pariwisata Aceh memberi kontribusi besar dan akan terus meningkat yang kemungkinan bisa menduduki posisi keempat dalam PDRB," lanjutnya.
Menurut dia untuk pencapaian tersebut maka pengelolaan potensi pariwisata yang tersebar di seluruh kabupaten/kota itu harus dapat dioptimalkan sehingga upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
"Potensi besar ini sudah seharusnya dapat dioptimalkan agar nilai-nilai sosial, budaya, dan ekonomi yang melekat di dalamnya dapat dikembangkan di masa mendatang," ujarnya.
Baca juga: Melirik destinasi wisata sejarah peninggalan Belanda di Kota Langsa
Legislator asal Aceh, Dalimi yang ikut hadir pada seminar tersebut mengatakan, selama ini dewan sangat mendukung upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Aceh dalam pengembangan sektor pariwisata.
"Sosialisasi juga perlu terus di tingkatkan yang akan berdampak pada meningkatnya angka kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara setiap tahunnya yang akan menghidupkan sektor perekonomian kreatif," tambah Dalimi.
Dalam kegiatan tersebut turut menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Asisten Deputi (Asdep) Kemenparekraf RI, Reza Fahlevi, Pemred The Jakarta Post, Nezar Patria, Praktisi Branding & Creativeprenure, M. Arif Budiman, Ketua Umum Indonesia Creative City Network,TB. Fiki Astari dan CEO Kostumfest Indonesia AAN.
"Aceh punya 700 lebih lokasi tujuan wisata yang sangat menarik bagi para wisatawan domestik dan mancanegara yang patut untuk dikunjungi," katanya di Jakarta, Rabu.
Pernyataan itu di sampaikannya di sela sela membuka Seminar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang berlangsung dalam serangkaian kegiatan dari Aceh Sumatera Expo 2019 di Jakarta.
Baca juga: Nova Iriansyah instruksikan seluruh dinas promosikan wisata Aceh
Ia menjelaskan pendapatan dari sektor parawisata menempati posisi kedelapan yang berkontribusi besar terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh.
"Kami meyakini dengan potensi yang ada saat ini, pariwisata Aceh memberi kontribusi besar dan akan terus meningkat yang kemungkinan bisa menduduki posisi keempat dalam PDRB," lanjutnya.
Menurut dia untuk pencapaian tersebut maka pengelolaan potensi pariwisata yang tersebar di seluruh kabupaten/kota itu harus dapat dioptimalkan sehingga upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
"Potensi besar ini sudah seharusnya dapat dioptimalkan agar nilai-nilai sosial, budaya, dan ekonomi yang melekat di dalamnya dapat dikembangkan di masa mendatang," ujarnya.
Baca juga: Melirik destinasi wisata sejarah peninggalan Belanda di Kota Langsa
Legislator asal Aceh, Dalimi yang ikut hadir pada seminar tersebut mengatakan, selama ini dewan sangat mendukung upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Aceh dalam pengembangan sektor pariwisata.
"Sosialisasi juga perlu terus di tingkatkan yang akan berdampak pada meningkatnya angka kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara setiap tahunnya yang akan menghidupkan sektor perekonomian kreatif," tambah Dalimi.
Dalam kegiatan tersebut turut menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Asisten Deputi (Asdep) Kemenparekraf RI, Reza Fahlevi, Pemred The Jakarta Post, Nezar Patria, Praktisi Branding & Creativeprenure, M. Arif Budiman, Ketua Umum Indonesia Creative City Network,TB. Fiki Astari dan CEO Kostumfest Indonesia AAN.