Cianjur (ANTARA) - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Cianjur, Jawa Barat, siap menjadikan Cianjur sebagai tempat kunjungan wisata halal, termasuk melakukan standarisasi fasilitas dan pelayanan di setiap destinasi yang ada.
Ketua BPPD Cianjur, Hadi Sutrisno pada wartawan di Cianjur Rabu, mengatakan setiap daerah harus memiliki ciri khas dan sisi prioritas yang berbeda dengan daerah lain, termasuk Cianjur yang kental dengan nuansa kota santri.
"Nantinya akan diarahkan sebagai daerah wisata halal dalam promosi dan pengembangan pariwisata karena harus memiliki sesuatu yang berbeda dan unik agar wisatawan tertarik untuk datang," katanya.
Menurut dia, berbeda dengan konsep wisata syariah, wisata halal hanya mengedepankan segi fasilitas penunjang dan pelayanan yang seluruhnya harus halal seperti toilet, antara perempuan dan laki-laki harus dipisah.
"Restoran atau rumah makan menyediakan bahan makanan yang halal dengan fasilitas penunjang lain. Tahap awal Cianjur menjadi wisata halal terbaik di Jabar, setelah sukses target berikutnya menjadi yang terbaik tingkat nasional," katanya.
Baca juga: BPPD promosikan destinasi wisata Cianjur
Saat ini pihaknya masih menggali dan membahas lokasi mana yang ada dijadikan prioritas dan uji coba pelaksanaan wisata halal karena penentuan titik tersebut membutuhkan proses yang cukup panjang.
"BPPD akan menentukan standar fasilitas untuk setiap destinasi wisata karena saat ini Cianjur belum memiliki standar baku, baik berdasarkan nasional apalagi standar internasional," katanya.
"Ada tiga aspek yang menunjang pariwisata seperti produk, pelayanan dan pengelolaan. Untuk tercapainya target tersebut kami akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak termasuk pihak swasta dan warga sekitar," katanya.
Baca juga: Tingkat kunjungan wisatawan ke Waduk Jangari turun hingga 30 persen
Ketua BPPD Cianjur, Hadi Sutrisno pada wartawan di Cianjur Rabu, mengatakan setiap daerah harus memiliki ciri khas dan sisi prioritas yang berbeda dengan daerah lain, termasuk Cianjur yang kental dengan nuansa kota santri.
"Nantinya akan diarahkan sebagai daerah wisata halal dalam promosi dan pengembangan pariwisata karena harus memiliki sesuatu yang berbeda dan unik agar wisatawan tertarik untuk datang," katanya.
Menurut dia, berbeda dengan konsep wisata syariah, wisata halal hanya mengedepankan segi fasilitas penunjang dan pelayanan yang seluruhnya harus halal seperti toilet, antara perempuan dan laki-laki harus dipisah.
"Restoran atau rumah makan menyediakan bahan makanan yang halal dengan fasilitas penunjang lain. Tahap awal Cianjur menjadi wisata halal terbaik di Jabar, setelah sukses target berikutnya menjadi yang terbaik tingkat nasional," katanya.
Baca juga: BPPD promosikan destinasi wisata Cianjur
Saat ini pihaknya masih menggali dan membahas lokasi mana yang ada dijadikan prioritas dan uji coba pelaksanaan wisata halal karena penentuan titik tersebut membutuhkan proses yang cukup panjang.
"BPPD akan menentukan standar fasilitas untuk setiap destinasi wisata karena saat ini Cianjur belum memiliki standar baku, baik berdasarkan nasional apalagi standar internasional," katanya.
"Ada tiga aspek yang menunjang pariwisata seperti produk, pelayanan dan pengelolaan. Untuk tercapainya target tersebut kami akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak termasuk pihak swasta dan warga sekitar," katanya.
Baca juga: Tingkat kunjungan wisatawan ke Waduk Jangari turun hingga 30 persen