Tokyo (ANTARA) - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) siap memproduksi mobil listrik (Battery Eectric Vehicle) di pabrik Karawang, Jawa Barat, meskipun belum bisa memastikan jenis mobil listrik yang akan diproduksi.
"Itu (mobil listrik) tren dunia. Kalau tidak ikut, kita tidak bisa ekspor," kata Presdir TMMIN Warih Andang Tjahjono di sela-sela Tokyo Motor Show yang berlangsung pada 24 Oktober sampai 4 November di Odaiba, Jepang.
Ia mengaku untuk produksi mobil listrik harus mengubah line produksi, mengingat banyak komponen, terutama powertrain yang berubah.
"Kira 60 persen harus berubah, terutama karena ada baterainya, powertrain berubah," kata Warih.
Untuk itu, menurut Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam pihaknya akan melatih para pekerja untuk memproduksi mobil listrik.
"Jadi nanti ada keahlian khusus untuk produksi mobil listrik, karena beda dengan mobil ICE (internal combustion engine)," kata Bob.
Ia menegaskan TMMIN akan ikut pada program pemerintah yang menargetkan pada 2025 sebanyak 20 persen mobil yang diproduksi di Indonesia adalah mobil listrik.
"Kami akan ikut," ujar Bob. Namun jumlah produksinya berapa, pihaknya belum bisa memastikan.
Sampai saat ini Toyota Indonesia masih berjuang agar mobil hibrid yang menjadi andalan Toyota bisa diproduksi di Indonesia sebagai jembatan menuju mobil "full" listrik (BEV).
Mobil hibrid dinilai lebih siap menuju mobil terelektrifikasi, karena selain menggunakan mesin penggerak listrik (baterai) juga masih menggunakan bensin.
"Itu (mobil listrik) tren dunia. Kalau tidak ikut, kita tidak bisa ekspor," kata Presdir TMMIN Warih Andang Tjahjono di sela-sela Tokyo Motor Show yang berlangsung pada 24 Oktober sampai 4 November di Odaiba, Jepang.
Ia mengaku untuk produksi mobil listrik harus mengubah line produksi, mengingat banyak komponen, terutama powertrain yang berubah.
"Kira 60 persen harus berubah, terutama karena ada baterainya, powertrain berubah," kata Warih.
Untuk itu, menurut Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam pihaknya akan melatih para pekerja untuk memproduksi mobil listrik.
"Jadi nanti ada keahlian khusus untuk produksi mobil listrik, karena beda dengan mobil ICE (internal combustion engine)," kata Bob.
Ia menegaskan TMMIN akan ikut pada program pemerintah yang menargetkan pada 2025 sebanyak 20 persen mobil yang diproduksi di Indonesia adalah mobil listrik.
"Kami akan ikut," ujar Bob. Namun jumlah produksinya berapa, pihaknya belum bisa memastikan.
Sampai saat ini Toyota Indonesia masih berjuang agar mobil hibrid yang menjadi andalan Toyota bisa diproduksi di Indonesia sebagai jembatan menuju mobil "full" listrik (BEV).
Mobil hibrid dinilai lebih siap menuju mobil terelektrifikasi, karena selain menggunakan mesin penggerak listrik (baterai) juga masih menggunakan bensin.