Denpasar (ANTARA) - Komandan Lanal Denpasar Bali Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko mengatakan, misi yang diemban Satuan Latihan Kartika Jala Krida 2019 dalam melakukan diplomasi negara memiliki pengaruh untuk kondisi pariwisata di Bali.
"Satlat KJK 2019 punya tiga misi, salah satunya diplomasi negara sebagai duta bangsa yang bertugas memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia Internasional, dan tentu ini sangat berpengaruh kepada pariwisata di Bali," kata Prihantoko, di Pelabuhan Benoa, Bali, Rabu.
Baca juga: Lima hal seru saat berkunjung ke GWK Bali
Tiga misi khusus Satlat Kartika Jala Krida 2019 dalam pelaksanaan latihan ini, di antaranya sebagai kapal latih Taruna AAL, diplomasi negara dan sebagai duta bangsa.
Pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bali tentang pariwisata, budaya dan lainnya yang dapat dipromosikan oleh duta bangsa dalam kegiatan diplomasi tersebut.
"Melalui duta bBangsa ini sekaligus mengenalkan Indonesia, Bali itu seperti apa sih setiap singgah ke beberapa negara yang dikunjungi, tadi saya sudah koordinasi dengan pemerintah provinsi dari Dinas Pariwisata apa yang bisa dipromosikan dari Bali sehingga nanti mereka yang memperlihatkan bahwa ini Bali," katanya.
KRI Bima Suci-945 adalah salah satu kapal latih TNI AL pengganti dari KRI Dewa Rutji, yang sudah berlayar selama 99 hari dengan membawa 89 orang ABK, 18 orang staf pelatih, dan 83 orang Taruna dan Taruni AAL tingkat III Angkatan ke-66.
Baca juga: "Fishing competition" di Lovina-Bali jadi atraksi wisata bahari
Untuk para Taruna terdiri dari Korps Pelaut, Teknik, Elektro dan Supply diberikan pelajaran sesuai dengan profesi masing-masing.
Selain itu, untuk Satgas LN Diplomasi Duta Bangsa 2019 bertugas membawa misi diplomasi dengan tema "Maritime Fulctrum Brotherhood".
Misi ini bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia internasional tentang posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia dengan keanekaragaman seni budaya.
"Ini baru pertama baru KRI Bima Ruci tiba di Bali, kalau sebelumnya ada Dewa Rutji, nah dengan datangnya ke Bali, saya harapkan dapat membawa ilmu tentang Bali dan memanfaatkan kesempatan diplomasi, agar bersama-sama dengan pemerintah memajukan pariwisata Bali di kalangan wisatawang asing khususnya," ujarnya pula.
Baca juga: Pemprov Bali berikan "Desa Wisata Award" bagi desa berprestasi
"Satlat KJK 2019 punya tiga misi, salah satunya diplomasi negara sebagai duta bangsa yang bertugas memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia Internasional, dan tentu ini sangat berpengaruh kepada pariwisata di Bali," kata Prihantoko, di Pelabuhan Benoa, Bali, Rabu.
Baca juga: Lima hal seru saat berkunjung ke GWK Bali
Tiga misi khusus Satlat Kartika Jala Krida 2019 dalam pelaksanaan latihan ini, di antaranya sebagai kapal latih Taruna AAL, diplomasi negara dan sebagai duta bangsa.
Pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bali tentang pariwisata, budaya dan lainnya yang dapat dipromosikan oleh duta bangsa dalam kegiatan diplomasi tersebut.
"Melalui duta bBangsa ini sekaligus mengenalkan Indonesia, Bali itu seperti apa sih setiap singgah ke beberapa negara yang dikunjungi, tadi saya sudah koordinasi dengan pemerintah provinsi dari Dinas Pariwisata apa yang bisa dipromosikan dari Bali sehingga nanti mereka yang memperlihatkan bahwa ini Bali," katanya.
KRI Bima Suci-945 adalah salah satu kapal latih TNI AL pengganti dari KRI Dewa Rutji, yang sudah berlayar selama 99 hari dengan membawa 89 orang ABK, 18 orang staf pelatih, dan 83 orang Taruna dan Taruni AAL tingkat III Angkatan ke-66.
Baca juga: "Fishing competition" di Lovina-Bali jadi atraksi wisata bahari
Untuk para Taruna terdiri dari Korps Pelaut, Teknik, Elektro dan Supply diberikan pelajaran sesuai dengan profesi masing-masing.
Selain itu, untuk Satgas LN Diplomasi Duta Bangsa 2019 bertugas membawa misi diplomasi dengan tema "Maritime Fulctrum Brotherhood".
Misi ini bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia internasional tentang posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia dengan keanekaragaman seni budaya.
"Ini baru pertama baru KRI Bima Ruci tiba di Bali, kalau sebelumnya ada Dewa Rutji, nah dengan datangnya ke Bali, saya harapkan dapat membawa ilmu tentang Bali dan memanfaatkan kesempatan diplomasi, agar bersama-sama dengan pemerintah memajukan pariwisata Bali di kalangan wisatawang asing khususnya," ujarnya pula.
Baca juga: Pemprov Bali berikan "Desa Wisata Award" bagi desa berprestasi