Bandarlampung (ANTARA) - Permainan tradisional menjadi salah satu solusi orang tua mencegah ketergantungan gawai pada anak, di tengah kemajuan zaman.
"Permainan tradisional menjadi salah satu solusi bagi kita untuk menjaga anak dari ketergantungan gawai di tengah kemajuan teknologi saat ini, " ucap Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait di Bandarlampung, Kamis.
Baca juga: Pekan Kebudayaan Nasional menampilkan permainan tradisional
Menurut Arist, permainan tradisional melatih kreatifitas anak dan juga mengajarkan cara bersosialisasi, sedangkan bila bermain gawai anak kurang bersosialisasi.
"Gawai sebenarnya banyak berdampak negatif bagi anak, salah satunya gangguan kesehatan dan mental berupa gejala kecemasan. Contohnya ketika mati lampu, internet mati anak akan gelisah, marah, bahkan tangan akan gemetar, semuanya itu salah satu dampak negatif dari penggunaan gawai bagi anak, selain itu anak tidak bersosialisasi, tidak melakukan gerakan fisik hanya duduk saja itu juga menjadi dampak negatif lainnya," ujarnya.
Menurut dia, gawai akan berdampak positif bila digunakan dengan tepat, dan perlu adanya pengawasan orang tua dalam penggunaannya.
Dampak negatif penggunaan gawai pada anak menjadi salah satu masalah yang tengah disorot oleh banyak orang tua, salah satunya Ananda.
Baca juga: Pemprov Lampung gelar lomba permainan tradisional di Festival Krakatau 2019
"Sebenarnya kita sebagai orang tua di zaman modern harus lebih bijaksana, karena satu sisi kita harus menjaga anak agar tidak ketergantungan gawai dan di lain pihak kita harus memperkenalkan gawai kepada anak karena kebutuhan zaman, " ujar Ananda salah seorang orang tua.
Menurutnya, cara agar anak tidak mengalami gangguan psikis atau fisik akibat gawai dapat dilakukan dengan memperkenalkan dan mengajak anak untuk bermain bersama teman sepermainan bermain permainan tradisional dan melupakan gawai untuk sejenak.
"Kita kadang mengajak anak bermain ular naga dengan teman sepermainan atau kita perkenalkan permainan gasing tradisional agar mereka sejenak melupakan gawai dan bergerak meregangkan otot, " katanya.
Baca juga: "Dolanan Nusantara" Ajak Anak Bermain Permainan Tradisional