Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Suaiman meluncurkan program pengembangan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda di sektor pertanian (Youth Enterpreneurship and Employment Support Services Programme) atau yang dikenal YESS Program di Jakarta, Jumat.
Mentan Amran menjelaskan program ini siap dijalankan untuk menjangkau lebih banyak petani muda yang memiliki minat berwirausaha dan ingin terjun ke dunia pertanian. Dengan program ini, generasi muda diedukasi baik dari sektor hulu hingga hilir.
"Di sektor hulu, kita menggunakan pertanian modern dan di hilir kita menggunakan teknologi canggih untuk packing dan seterusnya sehingga nilai komoditas pertanian naik 50 persen hingga 100 persen serta dapat menjawab tantangan di era ini," kata Amran di Jakarta, Jumat.
Ada pun Program YESS ini merupakan kerja sama antara Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Amran menilai pengembangan kewirausahaan dapat menjadikan petani muda berinovasi untuk meningkatkan nilai tambah dari suatu komoditas, yang selama ini tidak dinikmati petani.
Ada pun peran pemerintah guna memfasilitasi para petani muda yakni Kementan menyediakan bibit gratis, bantuan teknologi, alat mesin pertanian dan bantuan yang disertai pendampingan. Petani muda diharapkan dapat meningkatkan produksi, produktivitas dan nilai tambah serta membangun pasar yang menguntungkan petani.
Dalam kesempatan sama, Project Manager YESS Program, Yul Bahar, mengatakan program ini dapat menyelesaikan permasalahan yang menyangkut regenerasi petani. Saat ini, jumlah petani semakin lama semakin berkurang.
"Kalau petani hanya bercocok tanam saja, itu tidak akan menarik bagi mereka. Oleh karena itu, kita tambahkan kewirausahaan, kita tambahkan sebagai kompetensi mereka," kata Yul Bahar.
Bahar menjelaskan kewirausahaan berarti mereka akan menjadi pelaku usaha nantinya. Dalam program YESS ini, generasi dan petani muda akan dididik serta didampingi di lapangan sehingga ketika menjadi pencari kerja pun sudah memiliki kompetensi dalam bidangnya.
Menurut dia, program ini juga akan menjawab kebutuhan dunia kerja saat ini, yakni bagaimana meningkatkan kompetensi para generasi muda sehingga memiliki sertifikasi dan petani muda ahli dalam bidangnya.
Bahar menambahkan ada empat indikator yang akan dicapai dalam program YESS. Pertama, Rural youth transition to work (peningkatan kapasitas pemuda perdesaan di bidang pertanian); kedua adalah Rural Youth Entrepeneurship (Pengembangan Wirausahawan Muda Perdesaan).
Ketiga, Investing to Rural Youth (Fasilitasi akses permodalan); dan keempat, Enabling Environment fo Rural Youth yakni membangun lingkungan usaha yang kondusif.
Mentan Amran menjelaskan program ini siap dijalankan untuk menjangkau lebih banyak petani muda yang memiliki minat berwirausaha dan ingin terjun ke dunia pertanian. Dengan program ini, generasi muda diedukasi baik dari sektor hulu hingga hilir.
"Di sektor hulu, kita menggunakan pertanian modern dan di hilir kita menggunakan teknologi canggih untuk packing dan seterusnya sehingga nilai komoditas pertanian naik 50 persen hingga 100 persen serta dapat menjawab tantangan di era ini," kata Amran di Jakarta, Jumat.
Ada pun Program YESS ini merupakan kerja sama antara Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Amran menilai pengembangan kewirausahaan dapat menjadikan petani muda berinovasi untuk meningkatkan nilai tambah dari suatu komoditas, yang selama ini tidak dinikmati petani.
Ada pun peran pemerintah guna memfasilitasi para petani muda yakni Kementan menyediakan bibit gratis, bantuan teknologi, alat mesin pertanian dan bantuan yang disertai pendampingan. Petani muda diharapkan dapat meningkatkan produksi, produktivitas dan nilai tambah serta membangun pasar yang menguntungkan petani.
Dalam kesempatan sama, Project Manager YESS Program, Yul Bahar, mengatakan program ini dapat menyelesaikan permasalahan yang menyangkut regenerasi petani. Saat ini, jumlah petani semakin lama semakin berkurang.
"Kalau petani hanya bercocok tanam saja, itu tidak akan menarik bagi mereka. Oleh karena itu, kita tambahkan kewirausahaan, kita tambahkan sebagai kompetensi mereka," kata Yul Bahar.
Bahar menjelaskan kewirausahaan berarti mereka akan menjadi pelaku usaha nantinya. Dalam program YESS ini, generasi dan petani muda akan dididik serta didampingi di lapangan sehingga ketika menjadi pencari kerja pun sudah memiliki kompetensi dalam bidangnya.
Menurut dia, program ini juga akan menjawab kebutuhan dunia kerja saat ini, yakni bagaimana meningkatkan kompetensi para generasi muda sehingga memiliki sertifikasi dan petani muda ahli dalam bidangnya.
Bahar menambahkan ada empat indikator yang akan dicapai dalam program YESS. Pertama, Rural youth transition to work (peningkatan kapasitas pemuda perdesaan di bidang pertanian); kedua adalah Rural Youth Entrepeneurship (Pengembangan Wirausahawan Muda Perdesaan).
Ketiga, Investing to Rural Youth (Fasilitasi akses permodalan); dan keempat, Enabling Environment fo Rural Youth yakni membangun lingkungan usaha yang kondusif.