Mataram (ANTARA) - Ketua Harian Jaringan Pengusaha Nasional Nusa Tenggara Barat Ika Rizky Veryani berhasil membangun kerja sama bisnis dengan pengusaha dalam dan luar negeri bernilai Rp30 miliar dalam forum pertemuan bisnis antarpengusaha Asia Tenggara 2019.
"Nilai kesepakatan kerja sama awal mencapai Rp30 miliar untuk bisnis jagung dan sepeda motor," kata Ika Rizky Veryani, yang dihubungi dari Mataram, Selasa.
Japnas bersama Young Entrepreneur Network Development (YEN-D) menggelar kegiatan "business matching" antarpengusaha se- Asia Tenggara di J.W. Marriot, Jakarta, pada Senin (23/9).
Japnas YEN-D SEA Business Matching 2019 merupakan ajang pertemuan pengusaha asal Thailand, Singapura, Malaysia, Kamboja, Vietnam, dan Indonesia. Tercatat 400 perusahaan menghadiri acara tersebut.
Sebanyak 16 sektor difasilitasi dalam program tersebut dan sektor dengan nilai terbesar adalah pertambangan dan kelautan. Namun dari sisi jumlah, sektor yang terbanyak adalah sektor makanan dan minuman.
"Japnas YEN-D SEA Business Matching 2019 adalah satu pintu telah terbuka untuk memperluas jaringan pasar domestik maupun internasional bagi komoditas lokal," kata Chika sapaan akrab pemilik Dompu Rizky Motor tersebut.
Perempuan yang sukses berwirausaha tersebut menyebutkan kerja sama bisnis bernilai Rp30 miliar merupakan bagian dari hasil kesepakatan bisnis sebesar Rp3 triliun yang disepakati dalam pertemuan bisnis tersebut.
Kerja sama bisnis yang disepakati dengan pengusaha dalam dan luar negeri tersebut selanjutnya akan dirincikan. Secara umum, kerja sama tersebut juga dianggap sebagai harapan baru membuka jaringan pasar nasional dan internasional.
Apalagi untuk kebutuhan jagung, NTB khususnya Kabupaten Dompu dikenal sebagai daerah yang sukses di Indonesia mengembangkan komoditas pertanian jagung.
"Khusus untuk jagung, PT Petrofot Rizky Indonesia ditunjuk sebagai eksekutor kerja sama bisnis," ujarnya.
Selain dengan pengusaha Thaliand, kata dia, kerja sama bisnis untuk jagung juga dilakukan dengan pengusaha dalam negeri, seperti dari Surabaya, Jawa Timur. Sementara untuk distribusi sepeda motor bekerja sama dengan pengusaha asal Korea.
Menurut Chika, nilai kerja sama akan terus bertambah karena setelah adanya kesepakatan kerja sama lebih didetailkan.
"Total nilai kerja sama awal Rp30 miliar. Kita trial dulu. Sama pengusaha Thailand belum terhitung karena masih on progres. Namun sudah kami bicarakan keseriusan ke arah selanjutnya," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Japnas NTB Made Agus Ariana mengatakan Japnas YEN-D SEA Business Matching 2019 adalah momentum bagi pengusaha lokal untuk menangkap peluang kerja sama bisnis dengan pengusaha dalam dan luar negeri.
"Pasca kerja sama bisnis di Jakarta, beberapa pengusaha dari luar negeri juga turun langsung ke Lombok untuk menjajaki peluang-peluang kerja sama lain," katanya.
"Nilai kesepakatan kerja sama awal mencapai Rp30 miliar untuk bisnis jagung dan sepeda motor," kata Ika Rizky Veryani, yang dihubungi dari Mataram, Selasa.
Japnas bersama Young Entrepreneur Network Development (YEN-D) menggelar kegiatan "business matching" antarpengusaha se- Asia Tenggara di J.W. Marriot, Jakarta, pada Senin (23/9).
Japnas YEN-D SEA Business Matching 2019 merupakan ajang pertemuan pengusaha asal Thailand, Singapura, Malaysia, Kamboja, Vietnam, dan Indonesia. Tercatat 400 perusahaan menghadiri acara tersebut.
Sebanyak 16 sektor difasilitasi dalam program tersebut dan sektor dengan nilai terbesar adalah pertambangan dan kelautan. Namun dari sisi jumlah, sektor yang terbanyak adalah sektor makanan dan minuman.
"Japnas YEN-D SEA Business Matching 2019 adalah satu pintu telah terbuka untuk memperluas jaringan pasar domestik maupun internasional bagi komoditas lokal," kata Chika sapaan akrab pemilik Dompu Rizky Motor tersebut.
Perempuan yang sukses berwirausaha tersebut menyebutkan kerja sama bisnis bernilai Rp30 miliar merupakan bagian dari hasil kesepakatan bisnis sebesar Rp3 triliun yang disepakati dalam pertemuan bisnis tersebut.
Kerja sama bisnis yang disepakati dengan pengusaha dalam dan luar negeri tersebut selanjutnya akan dirincikan. Secara umum, kerja sama tersebut juga dianggap sebagai harapan baru membuka jaringan pasar nasional dan internasional.
Apalagi untuk kebutuhan jagung, NTB khususnya Kabupaten Dompu dikenal sebagai daerah yang sukses di Indonesia mengembangkan komoditas pertanian jagung.
"Khusus untuk jagung, PT Petrofot Rizky Indonesia ditunjuk sebagai eksekutor kerja sama bisnis," ujarnya.
Selain dengan pengusaha Thaliand, kata dia, kerja sama bisnis untuk jagung juga dilakukan dengan pengusaha dalam negeri, seperti dari Surabaya, Jawa Timur. Sementara untuk distribusi sepeda motor bekerja sama dengan pengusaha asal Korea.
Menurut Chika, nilai kerja sama akan terus bertambah karena setelah adanya kesepakatan kerja sama lebih didetailkan.
"Total nilai kerja sama awal Rp30 miliar. Kita trial dulu. Sama pengusaha Thailand belum terhitung karena masih on progres. Namun sudah kami bicarakan keseriusan ke arah selanjutnya," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Japnas NTB Made Agus Ariana mengatakan Japnas YEN-D SEA Business Matching 2019 adalah momentum bagi pengusaha lokal untuk menangkap peluang kerja sama bisnis dengan pengusaha dalam dan luar negeri.
"Pasca kerja sama bisnis di Jakarta, beberapa pengusaha dari luar negeri juga turun langsung ke Lombok untuk menjajaki peluang-peluang kerja sama lain," katanya.