Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno terus berupaya untuk mendorong perusahaan negara menjadi mitra strategis di Benua Afrika.
"Kami terus mendorong agar BUMN dapat menjadi mitra strategis negara-negara di Benua Afrika. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar BUMN tak hanya menjadi pemain di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri," ujar Menteri Rini Soemarno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Saat ini Rini Soemarno sedang menjalani kunjungan beberapa negara di Benua Afrika. Kunjungan kerja itu juga merupakan arahan langsung Presiden Jokowi dalam membantu pembangunan infrastruktur negara-negara Afrika.
Kali ini, Menteri BUMN itu melakukan kunjungan ke negara Afrika Timur, Zanzibar. Dalam kunjungannya, Rini Soemarno bertemu dengan Presiden Zanzibar Ali Muhammad Shein untuk membicarakan kerja sama lanjutan antar BUMN kedua negara, menindaklanjuti perjanjian kerja sama yang dilakukan di acara Indonesia Afrika Infrastructure Dialog (IAID) 2019 di Bali.
Dalam perjanjian kerja sama di Bali, dipaparkan bahwa PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) ditunjuk untuk membangun fasilitas terminal pelabuhan cair dan curah senilai 30-40 juta dolar AS di Zanzibar. Pembangunan fasilitas terminal itu dinilai dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Zanzibar.
"Diharapkan, kerja sama antara Indonesia dan Zanzibar dapat mempererat hubungan bilateral kedua negara," ujar Menteri Rini.
Selain Zanzibar, WIKA juga mendapatkan kerja sama proyek pembangunan kawasan bisnis terpadu di Senegal senilai 250 juta dolar AS dan proyek pembangunan rumah susun di Pantai Gading senilai 66 juta dolar AS.
Dalam kesempatan itu, Rini Soermarno juga menawarkan berbagai kerja sama di sektor transportasi, pengelolaan bandara, energi, industri farmasi, infrastruktur perkeretaapian, pelabuhan dan perkebunan. Di sektor energi, PT Pertamina (Persero) memiliki mitra ventura yang merupakan produsen gas di Tanzania.
"Presiden Zanzibar sangat gembira karena hubungan dengan Indonesia seperti perdagangan Cengkeh dan rempah dengan Indonesia yang sudah sangat lama dan perlu kembali dikembangkan di masa depan. Potensi kerja sama ini akan membantu meningkatkan kinerja BUMN," kata Rini Soemarno.
Sebelum ke Zanzibar, Menteri BUMN juga lebih dulu berkunjung ke Madagaskar. Dalam kunjungan ke negara itu, Rini Soemarno mengajak lima BUMN untuk menggarap proyek tambang. Lima BUMN tersebut adalah PT Timah Tbk, PT INKA (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT LEN Industri (Persero).
Dalam kunjungan kerjanya ke Madagaskar, Rini Soemarno melakukan pertemuan dengan Presiden Madagaskar Andry Rajoelani. Menteri Rini berkomitmen untuk mendorong BUMN membantu Madagaskar dalam pembangunan infrastruktur.
"Kami terus mendorong agar BUMN dapat menjadi mitra strategis negara-negara di Benua Afrika. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar BUMN tak hanya menjadi pemain di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri," ujar Menteri Rini Soemarno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Saat ini Rini Soemarno sedang menjalani kunjungan beberapa negara di Benua Afrika. Kunjungan kerja itu juga merupakan arahan langsung Presiden Jokowi dalam membantu pembangunan infrastruktur negara-negara Afrika.
Kali ini, Menteri BUMN itu melakukan kunjungan ke negara Afrika Timur, Zanzibar. Dalam kunjungannya, Rini Soemarno bertemu dengan Presiden Zanzibar Ali Muhammad Shein untuk membicarakan kerja sama lanjutan antar BUMN kedua negara, menindaklanjuti perjanjian kerja sama yang dilakukan di acara Indonesia Afrika Infrastructure Dialog (IAID) 2019 di Bali.
Dalam perjanjian kerja sama di Bali, dipaparkan bahwa PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) ditunjuk untuk membangun fasilitas terminal pelabuhan cair dan curah senilai 30-40 juta dolar AS di Zanzibar. Pembangunan fasilitas terminal itu dinilai dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Zanzibar.
"Diharapkan, kerja sama antara Indonesia dan Zanzibar dapat mempererat hubungan bilateral kedua negara," ujar Menteri Rini.
Selain Zanzibar, WIKA juga mendapatkan kerja sama proyek pembangunan kawasan bisnis terpadu di Senegal senilai 250 juta dolar AS dan proyek pembangunan rumah susun di Pantai Gading senilai 66 juta dolar AS.
Dalam kesempatan itu, Rini Soermarno juga menawarkan berbagai kerja sama di sektor transportasi, pengelolaan bandara, energi, industri farmasi, infrastruktur perkeretaapian, pelabuhan dan perkebunan. Di sektor energi, PT Pertamina (Persero) memiliki mitra ventura yang merupakan produsen gas di Tanzania.
"Presiden Zanzibar sangat gembira karena hubungan dengan Indonesia seperti perdagangan Cengkeh dan rempah dengan Indonesia yang sudah sangat lama dan perlu kembali dikembangkan di masa depan. Potensi kerja sama ini akan membantu meningkatkan kinerja BUMN," kata Rini Soemarno.
Sebelum ke Zanzibar, Menteri BUMN juga lebih dulu berkunjung ke Madagaskar. Dalam kunjungan ke negara itu, Rini Soemarno mengajak lima BUMN untuk menggarap proyek tambang. Lima BUMN tersebut adalah PT Timah Tbk, PT INKA (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT LEN Industri (Persero).
Dalam kunjungan kerjanya ke Madagaskar, Rini Soemarno melakukan pertemuan dengan Presiden Madagaskar Andry Rajoelani. Menteri Rini berkomitmen untuk mendorong BUMN membantu Madagaskar dalam pembangunan infrastruktur.