Riyadh (ANTARA) - Arab Saudi akan mengundang para pakar dunia termasuk dari PBB untuk ikut menyelidiki serangan terhadap fasilitas minyak miliknya.
Pihaknya juga menyeru masyarakat dunia untuk mengecam mereka yang berada di balik serangan tersebut, demikian Kementerian Luar Negeri Saudi pada Senin.
Berdasarkan pernyataan Kementerian itu, penyelidikan awal menunjukkan bahwa senjata buatan Iran digunakan dalam serangan tersebut, yang menyebabkan produksi minyak Arab Saudi menurun drastis hingga lebih dari setengah dan juga merusak pabrik pemrosesan terbesar di dunia.
"Kerajaan mampu mempertahankan tanah dan rakyat mereka serta merespons tegas serangan-serangan tersebut," katanya.
Kementerian mengatakan serangan itu menargetkan pasokan minyak dunia dan menyebutnya buntut dari tindakan permusuhan sebelumnya terhadap dua stasiun pompa minyak Saudi pada 14 Mei lalu.
Sumber: Reuters
Pihaknya juga menyeru masyarakat dunia untuk mengecam mereka yang berada di balik serangan tersebut, demikian Kementerian Luar Negeri Saudi pada Senin.
Berdasarkan pernyataan Kementerian itu, penyelidikan awal menunjukkan bahwa senjata buatan Iran digunakan dalam serangan tersebut, yang menyebabkan produksi minyak Arab Saudi menurun drastis hingga lebih dari setengah dan juga merusak pabrik pemrosesan terbesar di dunia.
"Kerajaan mampu mempertahankan tanah dan rakyat mereka serta merespons tegas serangan-serangan tersebut," katanya.
Kementerian mengatakan serangan itu menargetkan pasokan minyak dunia dan menyebutnya buntut dari tindakan permusuhan sebelumnya terhadap dua stasiun pompa minyak Saudi pada 14 Mei lalu.
Sumber: Reuters