Kuningan (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan Situ Cicerem di Desa Kaduela, Kabupaten Kuningan, dinilai mampu menjadi objek wisata unggulan milik Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, potensi objek wisata yang kerap disebut Telaga Biru itu bisa dikembangkan sesuai dengan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar yang akan menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi pariwisata.
"Sebagai provinsi yang sudah dicanangkan untuk jadi provinsi pariwisata sebagai ujung tombak ekonomi Jabar, satu per satu destinasi wisata yang kurang terkenal akan dimaksimalkan, salah satunya di sini (Situ Cicerem)," ujar Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini saat mengunjungi Situ Cicerem, Minggu.
Sesuai julukannya sebagai Telaga Biru, wisata alam yang berada di kaki Gunung Ciremai ini memang memiliki air berwarna biru. Apalagi saat musim kemarau, warna biru di telaga tersebut akan terlihat semakin pekat.
Emil pun mengaku bisa merasakan kesegaran telaga dengan berenang bersama pengunjung lainnya. "Banyak ikan, ada bawal dan ikan lain khas Kuningan yang sangat jinak," tutur Emil.
"Di sini terbagi dua, ada yang rute berperahu dan berenang, saya coba berenang tadi," ujarnya.
Untuk mempercepat proses pengembangan Situ Cicerem, Emil mengimbau Kepala Desa Kaduela untuk segera mengirimkan surat kepada Pemprov Jabar. Emil memastikan pihaknya akan membantu seluruh biaya pengembangan.
Gubernur optimistis bahwa pengembangan Situ Cicerem akan berdampak terhadap kesejahteraan warga Desa Kaduela. Pasalnya di masa kepemimpinannya sebesar 60 persen pembangunan Jabar akan fokus di desa.
Pengembangan objek wisata Situ Cicerem tentunya disambut baik oleh pihak pengelola.
Rahmat Hidayat, salah seorang pengelola, mengatakan, pihaknya akan segera membuat surat permohonan kepada Pemprov Jabar sesuai dengan prosedur.
"Tentu ini kabar positif bagi kami dan kami akan segera menindaklanjutinya," ujar Rahmat.
Situ Cicerem alias Telaga Biru sendiri mematok harga tiket yang cukup murah yakni Rp5 ribu. Dengan akses yang mudah dan harga tiket murah, Rahmat berujar objek wisata ini setiap hari ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah Kuningan.
"Di sini selalu penuh (pengunjung) apalagi hari libur, mudah-mudahan setelah dikembangkan akan lebih ramai," kata Rahmat.
Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, potensi objek wisata yang kerap disebut Telaga Biru itu bisa dikembangkan sesuai dengan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar yang akan menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi pariwisata.
"Sebagai provinsi yang sudah dicanangkan untuk jadi provinsi pariwisata sebagai ujung tombak ekonomi Jabar, satu per satu destinasi wisata yang kurang terkenal akan dimaksimalkan, salah satunya di sini (Situ Cicerem)," ujar Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini saat mengunjungi Situ Cicerem, Minggu.
Sesuai julukannya sebagai Telaga Biru, wisata alam yang berada di kaki Gunung Ciremai ini memang memiliki air berwarna biru. Apalagi saat musim kemarau, warna biru di telaga tersebut akan terlihat semakin pekat.
Emil pun mengaku bisa merasakan kesegaran telaga dengan berenang bersama pengunjung lainnya. "Banyak ikan, ada bawal dan ikan lain khas Kuningan yang sangat jinak," tutur Emil.
"Di sini terbagi dua, ada yang rute berperahu dan berenang, saya coba berenang tadi," ujarnya.
Untuk mempercepat proses pengembangan Situ Cicerem, Emil mengimbau Kepala Desa Kaduela untuk segera mengirimkan surat kepada Pemprov Jabar. Emil memastikan pihaknya akan membantu seluruh biaya pengembangan.
Gubernur optimistis bahwa pengembangan Situ Cicerem akan berdampak terhadap kesejahteraan warga Desa Kaduela. Pasalnya di masa kepemimpinannya sebesar 60 persen pembangunan Jabar akan fokus di desa.
Pengembangan objek wisata Situ Cicerem tentunya disambut baik oleh pihak pengelola.
Rahmat Hidayat, salah seorang pengelola, mengatakan, pihaknya akan segera membuat surat permohonan kepada Pemprov Jabar sesuai dengan prosedur.
"Tentu ini kabar positif bagi kami dan kami akan segera menindaklanjutinya," ujar Rahmat.
Situ Cicerem alias Telaga Biru sendiri mematok harga tiket yang cukup murah yakni Rp5 ribu. Dengan akses yang mudah dan harga tiket murah, Rahmat berujar objek wisata ini setiap hari ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah Kuningan.
"Di sini selalu penuh (pengunjung) apalagi hari libur, mudah-mudahan setelah dikembangkan akan lebih ramai," kata Rahmat.