Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, membenahi fasilitas penunjang objek wisata Gua Jepang Binsari untuk dijadikan objek wisata unggulan peninggalan sejarah Perang Dunia II.

"Fasilitas objek wisata Gua Jepang sudah dilengkapi oleh Pemkab Biak Numfor pada Tahun 2019, seperti adanya penataan gapura khas bermotifkan topi tentara Jepang, landscape, selter, warung kuliner, handicraf seni budaya, toilet serta artistektur bernuansa sejarah Perang Dunia II," ujar Kepala Dinas Pariwisata Biak Turbey Onisimus Dangeubun saat dihubungi di Biak, Minggu.

Ia mengakui, keberadaan objek wisata Gua Jepang Bisanri dimiliki Kabupaten Biak Numfor telah terkenal hingga ke mancanegara sehingga harus dilengkapi berbagai fasilitas penunjang untuk menarik kunjungan wisatawan.

Onisimus Dangeubun berharap, dengan dilakukan pembenahan fasilitas penunjang pariwisata Gua Jepang bisa memberikan dampak ekonomi terhadap pendapatan atau penghasilan bagi masyarakat lokal sekitar.

"Sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Biak Numfor telah menjadi salah satu program unggulan daerah sesuai dengan visi misi Bupati Herry Ario Naap untuk Biak relegius, berbudaya dan berkarakter." ucapnya.

Menyinggung dukungan pendanaan pengembangan sektor pariwisata Biak, menurut Onisimus Dangeubun, telah dialokasikan pemerintah daerah dalam APBD 2019 yang bersumber dari dana alokasi khusus, Otsus Papua, serta adanya dukungan dana bina lingkungan CSR BRI.

Onisimus Dangeubun mengakui, dengan beragam potensi alam untuk objek wisata di Kabupaten Biak Numfor diharapkan dapat menjadi penghasil sumbangan retribusi bagi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata.

"Pada dasarnya beberapa elemen pariwisata yang harus dipenuhi agar pengembangan sektor pariwisata dapat berjalan dengan baik, diantaranya attraction, amenities, dan access (3A)," ujar mantan Kepala Bappeda Pemkab Biak Numfor itu.

Berdasarkan data lokasi objek wisata di Kabupaten Biak Numfor, di antaranya objek wisata pantai, wisata seni budaya adat Biak, objek wisata peninggalan Perang Dunia II serta beberapa objek wisata alam bahari.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024