Padang, (ANTARA) - Haji asal Sumatera Barat dan Bengkulu dalam Debarkasi Padang yang meninggal dunia di Tanah Suci bertambah menjadi 13 orang per 21 Agustus 2019 menurut data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
Menurut Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat Irwan di Padang, Rabu, tujuh dari anggota jamaah haji yang meninggal dunia berasal dari Sumatera Barat dan enam lainnya dari Bengkulu.
"Rata-rata berusia lanjut," kata Irwan, menambahkan usia anggota jamaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci berkisar antara 64 tahun dan 89 tahun.
Menurut data terkini PPIH Padang, anggota jamaah haji yang meninggal dunia antara lain Saleha Jamaludin Koto (82) dari Kloter 11 asal Bengkulu Utara, Jailani Ahmad Abdulgani (71) asal Lebong Bengkulu dari Kloter 12, Rabiah Martain Agus (84) asal Kota Padang Panjang dari Kloter 13, Nurlaila Sulaiman Ismail (86) asal Kabupaten Agam dari Kloter 3, Murhidah Muhammad Amin (83) asal Kota Bengkulu dari Kloter 8, Mansyur Daud Manan (89) asal Bengkulu dari Kloter 12, dan Nurhayati Bin Effendi (68) asal Pasaman Barat dari Kloter 2.
Mereka meninggal dunia di rumah sakit di Kota Suci Mekkah dan dimakamkan di Permakaman Sharaya yang ada di kota itu.
Selain itu dua orang yang meninggal dunia di Mina dan dimakamkan di Sharaya, serta tiga orang meninggal dunia menjelang wukuf di Arafah yakni Suhari Abu Subari (88) dari Kloter 14 asal Kabupaten Dharmasraya, Layong Kara Ayub (72) dari Kloter 16 asal Padang Pariaman, dan Zaini Sirin Hamid (70) dari Kloter 18 asal Kota Padang.
Suhari meninggal dunia pada 22 Juli 2019 di Madinah dan dimakamkan di Baqi, Layong meninggal pada 29 Juli di Mekkah dan dimakamkan di Sharaya, dan Zaini meninggal di Mekkah dan dimakamkan di Sharaya.
Tahun ini jamaah haji yang berangkat dari Padang terdiri atas 7.035 orang yang terdiri atas 5.005 orang asal Sumatera Barat dan 1.940 orang asal Bengkulu. Jamaah dibagi dalam 18 kelompok terbang. Mereka didampingi oleh 80 petugas haji.
Menurut Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat Irwan di Padang, Rabu, tujuh dari anggota jamaah haji yang meninggal dunia berasal dari Sumatera Barat dan enam lainnya dari Bengkulu.
"Rata-rata berusia lanjut," kata Irwan, menambahkan usia anggota jamaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci berkisar antara 64 tahun dan 89 tahun.
Menurut data terkini PPIH Padang, anggota jamaah haji yang meninggal dunia antara lain Saleha Jamaludin Koto (82) dari Kloter 11 asal Bengkulu Utara, Jailani Ahmad Abdulgani (71) asal Lebong Bengkulu dari Kloter 12, Rabiah Martain Agus (84) asal Kota Padang Panjang dari Kloter 13, Nurlaila Sulaiman Ismail (86) asal Kabupaten Agam dari Kloter 3, Murhidah Muhammad Amin (83) asal Kota Bengkulu dari Kloter 8, Mansyur Daud Manan (89) asal Bengkulu dari Kloter 12, dan Nurhayati Bin Effendi (68) asal Pasaman Barat dari Kloter 2.
Mereka meninggal dunia di rumah sakit di Kota Suci Mekkah dan dimakamkan di Permakaman Sharaya yang ada di kota itu.
Selain itu dua orang yang meninggal dunia di Mina dan dimakamkan di Sharaya, serta tiga orang meninggal dunia menjelang wukuf di Arafah yakni Suhari Abu Subari (88) dari Kloter 14 asal Kabupaten Dharmasraya, Layong Kara Ayub (72) dari Kloter 16 asal Padang Pariaman, dan Zaini Sirin Hamid (70) dari Kloter 18 asal Kota Padang.
Suhari meninggal dunia pada 22 Juli 2019 di Madinah dan dimakamkan di Baqi, Layong meninggal pada 29 Juli di Mekkah dan dimakamkan di Sharaya, dan Zaini meninggal di Mekkah dan dimakamkan di Sharaya.
Tahun ini jamaah haji yang berangkat dari Padang terdiri atas 7.035 orang yang terdiri atas 5.005 orang asal Sumatera Barat dan 1.940 orang asal Bengkulu. Jamaah dibagi dalam 18 kelompok terbang. Mereka didampingi oleh 80 petugas haji.