Manado (ANTARA) - PT Minahasa Permai Resort Development (MPRD) menyatakan komitmen investasi Rp 2,1 triliun untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
"Ada juga investasi dari pelaku usaha lain ditargetkan mencapai Rp5 triliun," ujar Kepala Bagian Humas Pemprov Sulut Christian Iroth di Manado, Jumat.
Perusahaan, kata dia, telah melengkapi seluruh dokumen persyaratan untuk mengembangkan bisnis di kawasan tersebut dan telah menguasai lahan seluas 155 hektare (SHGB) dan seluas 42,4 hektare (SHM).
Sesuai dengan konsepnya, KEK Likupang akan dikembangkan resort, akomodasi, fasilitas hiburan dan "Meeting, Incentive, Convention and Exhibition" (MICE).
Sementera di luar area KEK, akan dikembangkan pula "Wallace Conservation Center" dan Yacht Marina.
Pengembangan pariwisata di kawasan ini diharapkan menyerap tenaga kerja yang jumlahnya diperkirakan mencapai 65.300 orang.
KEK Likupang diprediksi meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara sebanyak 162 ribu orang pada 2025.
Jumlah tersebut berkontribusi sekitar 16 persen dari target yang ditetapkan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yaitu satu juta wisatawan mancanegara pada tahun 2025 dan diperkirakan mampu memberikan kontribusi devisa sebesar Rp22,5 triliun pada tahun 2030.
Menurut rencana, kata Christian, KEK Likupang akan dikembangkan dalam tiga tahap, di mana pembangunan tahap perftama akan dibangun seluas 92,89 hektare dalam kurun waktu tiga tahun (2020-2023).
Selanjutnya, target investor yang akan masuk pada tiga tahun pertama tersebut adalah "Maestro & Partners" melalui pembangunan "luxury resort" senilai Rp 357 miliar, sementara Sejuta Rasa Carpedia akan membangun "beach club" senilai Rp307 miliar.
Begitupun "Dune World" akan membangun "luxury dive resort" senilai Rp50 miliar, dan Artha Prakarana akan membangun "nomadic resort" senilai Rp 36 miliar, ujarnya.
"Ada juga investasi dari pelaku usaha lain ditargetkan mencapai Rp5 triliun," ujar Kepala Bagian Humas Pemprov Sulut Christian Iroth di Manado, Jumat.
Perusahaan, kata dia, telah melengkapi seluruh dokumen persyaratan untuk mengembangkan bisnis di kawasan tersebut dan telah menguasai lahan seluas 155 hektare (SHGB) dan seluas 42,4 hektare (SHM).
Sesuai dengan konsepnya, KEK Likupang akan dikembangkan resort, akomodasi, fasilitas hiburan dan "Meeting, Incentive, Convention and Exhibition" (MICE).
Sementera di luar area KEK, akan dikembangkan pula "Wallace Conservation Center" dan Yacht Marina.
Pengembangan pariwisata di kawasan ini diharapkan menyerap tenaga kerja yang jumlahnya diperkirakan mencapai 65.300 orang.
KEK Likupang diprediksi meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara sebanyak 162 ribu orang pada 2025.
Jumlah tersebut berkontribusi sekitar 16 persen dari target yang ditetapkan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yaitu satu juta wisatawan mancanegara pada tahun 2025 dan diperkirakan mampu memberikan kontribusi devisa sebesar Rp22,5 triliun pada tahun 2030.
Menurut rencana, kata Christian, KEK Likupang akan dikembangkan dalam tiga tahap, di mana pembangunan tahap perftama akan dibangun seluas 92,89 hektare dalam kurun waktu tiga tahun (2020-2023).
Selanjutnya, target investor yang akan masuk pada tiga tahun pertama tersebut adalah "Maestro & Partners" melalui pembangunan "luxury resort" senilai Rp 357 miliar, sementara Sejuta Rasa Carpedia akan membangun "beach club" senilai Rp307 miliar.
Begitupun "Dune World" akan membangun "luxury dive resort" senilai Rp50 miliar, dan Artha Prakarana akan membangun "nomadic resort" senilai Rp 36 miliar, ujarnya.