Hasakah, Suriah (ANTARA) - AS terus mengirim perlengkapan logistik dan militer ke daerah yang diduduki gerilyawan YPG/PKK di sisi timur Sungai Eufrat di Suriah.
Satu tayangan Kantor Berita Turki Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad-- yang direkam pada Jumat malam memperlihatkan pengiriman baru perlengkapan militer AS melalui gerbang perbatasan Semelka di perbatasan Suriah-Irak.
Setelah melewati wilayah di bagian timur-laut Suriah, rombongan tersebut terus bergerak saat 70 truk membawa kendaraan lapis-baja militer, bangunan rakitan setengah jadi dan perlengkapan bangunan.
Juga ada banyak truk dan tangki bahan bakar yang ditutupi barang-barang di dalam rombongan itu.
Pada 26 Juli, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, "Puluhan ribu muatan senjata dan amunisi telah diberikan kepada PKK/YPG. Siapa yang memberi (semua itu)? Mereka yang kelihatan sebagai sekutu strategis kita memberi (semua itu)."
Ia juga menyatakan bahwa YPK dan PKK adalah organisasi teroris yang sama, kendati AS berusaha memisahkan mereka.
YPG adalah cabang kelompok PKK di Suriah, yang telah bertanggung-jawab atas kematian hampir 40.000 orang di Turki, termasuk banyak anak kecil, perempuan dan bayi, selama lebih dari 30 tahun aksi mereka.
Selama pertemuan dengan timpalannya dari AS, Menteri Pertahanan Nasional Turki Hulusi Akar menuntut pembentukan zona aman di sebelah timur Sungai Eufrat dan penghapusan anasir YPG/PKK.
Pada Rabu, para pejabat AS dan Turki sepakat bahwa zona aman di Suriah Utara akan menjadi "koridor perdamaian" buat orang Suriah yang mengungsi dan ingin pulang ke rumah mereka.
Kedua pihak juga menyepakati penerapan segera berbagai langkah untuk menangani keprihatinan keamanan Turki.
Mereka juga sepakat untuk membentuk satu Pusat Operasi Gabungan guna mengkoordinasikan dan menangani pembentukan zona aman.
Kedutaan Besar AS di Ankara juga mengkonfirmasi di dalam satu pernyataan bahwa kedua pihak sepakat untuk segera melaksanakan "semua langkah awal" guna menangani keprihatinan keamanan Turki dan mendirikan Pusat Operasi Gabungan.
Sumber: Anadolu Agency
Satu tayangan Kantor Berita Turki Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad-- yang direkam pada Jumat malam memperlihatkan pengiriman baru perlengkapan militer AS melalui gerbang perbatasan Semelka di perbatasan Suriah-Irak.
Setelah melewati wilayah di bagian timur-laut Suriah, rombongan tersebut terus bergerak saat 70 truk membawa kendaraan lapis-baja militer, bangunan rakitan setengah jadi dan perlengkapan bangunan.
Juga ada banyak truk dan tangki bahan bakar yang ditutupi barang-barang di dalam rombongan itu.
Pada 26 Juli, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, "Puluhan ribu muatan senjata dan amunisi telah diberikan kepada PKK/YPG. Siapa yang memberi (semua itu)? Mereka yang kelihatan sebagai sekutu strategis kita memberi (semua itu)."
Ia juga menyatakan bahwa YPK dan PKK adalah organisasi teroris yang sama, kendati AS berusaha memisahkan mereka.
YPG adalah cabang kelompok PKK di Suriah, yang telah bertanggung-jawab atas kematian hampir 40.000 orang di Turki, termasuk banyak anak kecil, perempuan dan bayi, selama lebih dari 30 tahun aksi mereka.
Selama pertemuan dengan timpalannya dari AS, Menteri Pertahanan Nasional Turki Hulusi Akar menuntut pembentukan zona aman di sebelah timur Sungai Eufrat dan penghapusan anasir YPG/PKK.
Pada Rabu, para pejabat AS dan Turki sepakat bahwa zona aman di Suriah Utara akan menjadi "koridor perdamaian" buat orang Suriah yang mengungsi dan ingin pulang ke rumah mereka.
Kedua pihak juga menyepakati penerapan segera berbagai langkah untuk menangani keprihatinan keamanan Turki.
Mereka juga sepakat untuk membentuk satu Pusat Operasi Gabungan guna mengkoordinasikan dan menangani pembentukan zona aman.
Kedutaan Besar AS di Ankara juga mengkonfirmasi di dalam satu pernyataan bahwa kedua pihak sepakat untuk segera melaksanakan "semua langkah awal" guna menangani keprihatinan keamanan Turki dan mendirikan Pusat Operasi Gabungan.
Sumber: Anadolu Agency