Langgur (ANTARA) - Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun membuka kegiatan "Wonderful Sail to Indonesia in Debut 2019" bertempat di Lokasi Pelabuhan Ohoi (desa) Debut, Rabu.
Hadir dalam acara itu Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Habiba Saimima, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Area IV Kamal Rimosan, Kepala Kantor Bea dan Cukai Malra Dr M. Anshar, Danlanud Dumatubun Langgur, Kasdim 1503 Malra, yang mewakili Kapolres dan yang mewakili Danlanal Tual serta Pimpinan OPD, para yachters dan masyarakat.
Kegiatan Wonderful Sail To Indonesia In Debut Tahun 2019 ini dipercayakan oleh Kementerian Pariwisata RI diselenggarakan di Kabupaten Maluku Tenggara. Ini merupakan kegiatan yang ke-3.
Para yachter yang berkunjung ke Indonesia khususnya di Debut berjumlah 105 orang berasal dari 12 negara dengan 54 kapal.
Negara asal yachter antara lain USA, Perancis, Spanyol, Jerman, Belanda, Swedia, Selandia Baru, Kanada, Inggris, Australia dan Norwegia.
Acara diawali dengan penjemputan para peserta WSI menggunakan speedboat dengan masing-masing atribut asal negaranya.
Mereka disambut dengan acara Rinin dan Toar Taroman dan Tari Kipas oleh masyarakat Ohoi Debut, serta beberapa suguhan tarian di antaranya tari Burung Talang, Tari Panah dan Tarian Meti Kei.
Bupati Maluku Tenggara dalam sambutannya menyampaikan bahwa daerahnya memiliki 68 pulau terdiri dari Pulai Kei Besar dan Kei Kecil yang siap untuk menerima wisatawan mancanegara.
"Kami semua berusaha buat yang terbaik untuk para wisatawan, terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang telah mempercayakan Kei sebagai lokasi kegiatan Wonderful Sail 2019," ungkap Bupati.
Ia juga menjelaskan, Malra memiliki beberapa objek wisata di antaranya wisata alam seperti pantai, air terjun, wisata religi (agama Katolik) seperti lokasi Taman Ziarah 100 Tahun tempat gugurnya Mgr. Johanis Aerts dan rekan-rekan yang ditembak pada masa penjajahan Jepang, serta wisata kuliner.
Bupati berharap para wisatawan dari luar negeri tersebut bisa betah dan tinggal lebih lama beberapa hari ke depan. Para wisman itu juga diharapkan datang ke Kei bukan hanya saat WSI digelar.
"Kami tidak punya apa-apa, tapi hanya ada kasih dan pelayanan yang dapat diberikan," ujar Thaher.
Salah seorang yachter, Stewart, sangat bangga karena disambut dengan meriah dan diberikan perhatian dan pelayanan yang baik.
Acara pembukaan diakhiri dengan penyematan topi kepada salah seorang yachter sebagai kenang-kenangan, dan foto bersama dan dilanjutkan dengan wisata kuliner.
Hadir dalam acara itu Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Habiba Saimima, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Area IV Kamal Rimosan, Kepala Kantor Bea dan Cukai Malra Dr M. Anshar, Danlanud Dumatubun Langgur, Kasdim 1503 Malra, yang mewakili Kapolres dan yang mewakili Danlanal Tual serta Pimpinan OPD, para yachters dan masyarakat.
Kegiatan Wonderful Sail To Indonesia In Debut Tahun 2019 ini dipercayakan oleh Kementerian Pariwisata RI diselenggarakan di Kabupaten Maluku Tenggara. Ini merupakan kegiatan yang ke-3.
Para yachter yang berkunjung ke Indonesia khususnya di Debut berjumlah 105 orang berasal dari 12 negara dengan 54 kapal.
Negara asal yachter antara lain USA, Perancis, Spanyol, Jerman, Belanda, Swedia, Selandia Baru, Kanada, Inggris, Australia dan Norwegia.
Acara diawali dengan penjemputan para peserta WSI menggunakan speedboat dengan masing-masing atribut asal negaranya.
Mereka disambut dengan acara Rinin dan Toar Taroman dan Tari Kipas oleh masyarakat Ohoi Debut, serta beberapa suguhan tarian di antaranya tari Burung Talang, Tari Panah dan Tarian Meti Kei.
Bupati Maluku Tenggara dalam sambutannya menyampaikan bahwa daerahnya memiliki 68 pulau terdiri dari Pulai Kei Besar dan Kei Kecil yang siap untuk menerima wisatawan mancanegara.
"Kami semua berusaha buat yang terbaik untuk para wisatawan, terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang telah mempercayakan Kei sebagai lokasi kegiatan Wonderful Sail 2019," ungkap Bupati.
Ia juga menjelaskan, Malra memiliki beberapa objek wisata di antaranya wisata alam seperti pantai, air terjun, wisata religi (agama Katolik) seperti lokasi Taman Ziarah 100 Tahun tempat gugurnya Mgr. Johanis Aerts dan rekan-rekan yang ditembak pada masa penjajahan Jepang, serta wisata kuliner.
Bupati berharap para wisatawan dari luar negeri tersebut bisa betah dan tinggal lebih lama beberapa hari ke depan. Para wisman itu juga diharapkan datang ke Kei bukan hanya saat WSI digelar.
"Kami tidak punya apa-apa, tapi hanya ada kasih dan pelayanan yang dapat diberikan," ujar Thaher.
Salah seorang yachter, Stewart, sangat bangga karena disambut dengan meriah dan diberikan perhatian dan pelayanan yang baik.
Acara pembukaan diakhiri dengan penyematan topi kepada salah seorang yachter sebagai kenang-kenangan, dan foto bersama dan dilanjutkan dengan wisata kuliner.