Kendari (ANTARA) - Petinju Indonesia pemegang gelar WBO Intercontinental kelas ringan (61,2 kilogram), Daud Yordan, akhirnya bakal bertarung di Pattaya, Thailand, setelah batal tampil naik ring di Jerman.
Managing Director Mahkota Promotion, Urgyen Rinchen Sim ketika dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat malam, mengatakan, pertarungan di Thailand dalam rangka "WBC Asia Special Belt" yang dilaksanakan pada 4 Agustus mendatang.
"Soal lawannya nanti akan kami umumkan pekan depan. Tetapi yang jelas lawannya berasal dari Thailand," kata Ugyen Rinchen Sim yang akrab disapa dengan panggilan Simon tersebut.
Menurut dia, manajemen Mahkota Promotion akan ke Eropa dan Amerika Serikat untuk menjajaki kerja sama dengan promotor internasional seperti Golden Boy Promotion, Sauerland Promotion, dan Swiss ProBoxingGMBH untuk pertarungan internasional ke depannya.
Ia menambahkan, sebenarnya Daud Yordan yang saat ini sedang menjalani latihan di Madrid, Spanyol, difokuskan untuk pertarungan di Jerman, tetapi batal karena tidak ada kesepakatan dengan promotor yang ada di sana sehingga yang bersangkutan diminta pulang ke Tanah Air.
"Secara psikologis juga tentunya Daud Yordan ingin bertemu dengan keluarganya sehingga kami minta Daud pulang ke Indonesia," katanya menegaskan.
Simon mengatakan, begitu pulang dan beristirahat Daud Yordan tetap akan menjalani latihan di Bali di bawah asuhan pelatih Pino Bahari untuk persiapan pertarungan melawan petinju Thailand, 4 Agustus mendatang.
Menurut dia, "WBC Asia Special Belt" tersebut diberikan kepada petinju yang berkualitas dan pernah menjadi juara dunia. "Daud Yordan juga pernah dua kali menjadi juara dunia," katanya.
Selain mempersiapkan pertarungan untuk Daud Yordan di Thailand mendatang, kata dia, Mahkota Promotion juga akan melakukan kolaborasi dengan rekan promotor lain untuk menggelar pertarungan tinju internasional dalam rangka bibit baru penerus Chris John dan Daud Yordan ke pentas dunia.
"Rencananya sekitar September mendatang, kita akan menggelar pertarungan internasional untuk mencari bibit-bibit petinju Tanah Air yang bisa dipentaskan ke tingkat dunia," katanya.
Sementara itu Daud Yordan yang dihubungi secara terpisah mengatakan, latihan yang dijalani di Madir, Spanyol, ini sekarang ini sudah mulai turun karena dirinya akan pulang ke Indonesia.
"Pekan depan saya pulang ke Indonesia. Saya sudah menjalani latihan di sini sekitar dua bulan," kata petinju dengan rekor bertarung 38 kali menang (26 di antaranya dengan KO) dan empat kali kalah tersebut.
Daud Yordan memulai karier tinju dengan menekuni kelas bulu (57,1 kilogram) bahkan sempat merebut gelar juara IBO setelah menang KO atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012.
Kemudian sempat mempertahankan gelar dengan mengalahkan petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura pada 9 September 2012. Tetapi akhirnya kalah dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta 14 April 2013.
Setelah itu, Daud Yordan memutuskan untuk naik dua kelas dari bulu (57,1 kilogram) ke kelas ringan (61,2 kilogram). Debut perdana di kelas ringan yaitu mengalahkan petinju Argentina, Daniel Eduardo Brizuela (Argentina) di Australia pada 6 Juli 2013.
Managing Director Mahkota Promotion, Urgyen Rinchen Sim ketika dihubungi dari Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat malam, mengatakan, pertarungan di Thailand dalam rangka "WBC Asia Special Belt" yang dilaksanakan pada 4 Agustus mendatang.
"Soal lawannya nanti akan kami umumkan pekan depan. Tetapi yang jelas lawannya berasal dari Thailand," kata Ugyen Rinchen Sim yang akrab disapa dengan panggilan Simon tersebut.
Menurut dia, manajemen Mahkota Promotion akan ke Eropa dan Amerika Serikat untuk menjajaki kerja sama dengan promotor internasional seperti Golden Boy Promotion, Sauerland Promotion, dan Swiss ProBoxingGMBH untuk pertarungan internasional ke depannya.
Ia menambahkan, sebenarnya Daud Yordan yang saat ini sedang menjalani latihan di Madrid, Spanyol, difokuskan untuk pertarungan di Jerman, tetapi batal karena tidak ada kesepakatan dengan promotor yang ada di sana sehingga yang bersangkutan diminta pulang ke Tanah Air.
"Secara psikologis juga tentunya Daud Yordan ingin bertemu dengan keluarganya sehingga kami minta Daud pulang ke Indonesia," katanya menegaskan.
Simon mengatakan, begitu pulang dan beristirahat Daud Yordan tetap akan menjalani latihan di Bali di bawah asuhan pelatih Pino Bahari untuk persiapan pertarungan melawan petinju Thailand, 4 Agustus mendatang.
Menurut dia, "WBC Asia Special Belt" tersebut diberikan kepada petinju yang berkualitas dan pernah menjadi juara dunia. "Daud Yordan juga pernah dua kali menjadi juara dunia," katanya.
Selain mempersiapkan pertarungan untuk Daud Yordan di Thailand mendatang, kata dia, Mahkota Promotion juga akan melakukan kolaborasi dengan rekan promotor lain untuk menggelar pertarungan tinju internasional dalam rangka bibit baru penerus Chris John dan Daud Yordan ke pentas dunia.
"Rencananya sekitar September mendatang, kita akan menggelar pertarungan internasional untuk mencari bibit-bibit petinju Tanah Air yang bisa dipentaskan ke tingkat dunia," katanya.
Sementara itu Daud Yordan yang dihubungi secara terpisah mengatakan, latihan yang dijalani di Madir, Spanyol, ini sekarang ini sudah mulai turun karena dirinya akan pulang ke Indonesia.
"Pekan depan saya pulang ke Indonesia. Saya sudah menjalani latihan di sini sekitar dua bulan," kata petinju dengan rekor bertarung 38 kali menang (26 di antaranya dengan KO) dan empat kali kalah tersebut.
Daud Yordan memulai karier tinju dengan menekuni kelas bulu (57,1 kilogram) bahkan sempat merebut gelar juara IBO setelah menang KO atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012.
Kemudian sempat mempertahankan gelar dengan mengalahkan petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura pada 9 September 2012. Tetapi akhirnya kalah dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta 14 April 2013.
Setelah itu, Daud Yordan memutuskan untuk naik dua kelas dari bulu (57,1 kilogram) ke kelas ringan (61,2 kilogram). Debut perdana di kelas ringan yaitu mengalahkan petinju Argentina, Daniel Eduardo Brizuela (Argentina) di Australia pada 6 Juli 2013.