Jakarta (ANTARA) - Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang ditanamkan dalam perangkat ponsel bukan lagi mengesankan eksklusivitas dan hanya terdapat pada perangkat mahal, melainkan telah merambah ponsel kelas menengah.
Senior Manager Business Develepment Qualcomm Technologies Indonesia Dominikus Susanto, di Jakarta, Jumat, mengatakan ponsel kelas menengah sudah mendapatkan kecerdasan buatan karena memiliki prosesor yang mendukung.
Kecerdasan buatan yang umum digunakan dalam ponsel, menurut Susanto, berupa kemampuan tambahan pada kamera, misalnya fitur beauty untuk mengoreksi kecerahan dan bentuk wajah. Fitur beauty yang ditanamkan pada kamera ponsel merupakan salah satu bentuk AI pada bidang pemrosesan gambar (image processing).
Artificial intelligence lainnya dalam kemampuan image processing juga bisa dilihat dari fitur night mode. Pengguna bisa menghasilkan foto yang minim bintik (noise) meskipun dalam kondisi cahaya redup.
Pada fitur night mode, AI akan mengenali tingkat kecerahan cahaya dan memerintahkan kamera untuk mengaktifkan fungsi yang sesuai dengan tingkat kecerahan cahaya.
Pada ponsel kelas menengah, kecerdasan buatan juga dapat ditemukan pada mode gaming. Ponsel akan mematikan notifikasi selama pengguna bermain gim di ponsel.
"AI akan memerintahkan CPU untuk diperkuat, mesin tahu mana yang harus dioptimalkan dan mana yang harus dihemat," kata Susanto.
Jika spesifikasi chip yang digunakan lebih canggih, ponsel dapat memiliki asisten virtual yang dapat mengenali suara dengan jelas meskipun jarak suara agak jauh dari ponsel.
Fitur keamanan yang ada di ponsel juga merupakan salah satu aplikasi kecerdasan buatan. Salah satunya berupa teknologi untuk mengenali fitur wajah,
Pada umumnya, kecerdasan buatan yang dipakai di ponsel merupakan machine learning yaitu kemampuan mesin mempelajari data yang masuk untuk dapat memahami suatu hal. Misalnya, ponsel dapat mengelompokkan objek yang ada dalam foto.
Ketika mencari foto dengan kata kunci "animal" atau binatang, ponsel akan memuat foto-foto yang memuat binatang karena sudah dilatih untuk mengenali berbagai jenis binatang.
Senior Manager Business Develepment Qualcomm Technologies Indonesia Dominikus Susanto, di Jakarta, Jumat, mengatakan ponsel kelas menengah sudah mendapatkan kecerdasan buatan karena memiliki prosesor yang mendukung.
Kecerdasan buatan yang umum digunakan dalam ponsel, menurut Susanto, berupa kemampuan tambahan pada kamera, misalnya fitur beauty untuk mengoreksi kecerahan dan bentuk wajah. Fitur beauty yang ditanamkan pada kamera ponsel merupakan salah satu bentuk AI pada bidang pemrosesan gambar (image processing).
Artificial intelligence lainnya dalam kemampuan image processing juga bisa dilihat dari fitur night mode. Pengguna bisa menghasilkan foto yang minim bintik (noise) meskipun dalam kondisi cahaya redup.
Pada fitur night mode, AI akan mengenali tingkat kecerahan cahaya dan memerintahkan kamera untuk mengaktifkan fungsi yang sesuai dengan tingkat kecerahan cahaya.
Pada ponsel kelas menengah, kecerdasan buatan juga dapat ditemukan pada mode gaming. Ponsel akan mematikan notifikasi selama pengguna bermain gim di ponsel.
"AI akan memerintahkan CPU untuk diperkuat, mesin tahu mana yang harus dioptimalkan dan mana yang harus dihemat," kata Susanto.
Jika spesifikasi chip yang digunakan lebih canggih, ponsel dapat memiliki asisten virtual yang dapat mengenali suara dengan jelas meskipun jarak suara agak jauh dari ponsel.
Fitur keamanan yang ada di ponsel juga merupakan salah satu aplikasi kecerdasan buatan. Salah satunya berupa teknologi untuk mengenali fitur wajah,
Pada umumnya, kecerdasan buatan yang dipakai di ponsel merupakan machine learning yaitu kemampuan mesin mempelajari data yang masuk untuk dapat memahami suatu hal. Misalnya, ponsel dapat mengelompokkan objek yang ada dalam foto.
Ketika mencari foto dengan kata kunci "animal" atau binatang, ponsel akan memuat foto-foto yang memuat binatang karena sudah dilatih untuk mengenali berbagai jenis binatang.