Surabaya (ANTARA) - Pendiri CT Corp, Chairul Tanjung (CT) menyatakan jika pengalaman hidup mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh layak dijadikan pelajaran terutama bagi generasi muda saat ini.
"Ada banyak yang bisa diambil dari pengalaman berharga selama 60 tahun perjalanan hidupnya," katanya di sela kegiatan peringatan ulang tahun ke 60 dan peluncuran tiga buku karya Mohammad Nuh di salah satu hotel di Surabaya, Minggu.
Ia mengemukakan, dirinya secara pribadi mengucapkan selamat kepada M Nuh atas ulang tahun ke-60 dan peluncuran tiga bukunya pada kegiatan kali ini.
"Dari buku itu, menurut CT ada banyak yang bisa diambil dari pengalaman berharga selama 60 tahun perjalanan hidupnya," katanya.
Ia menjelaskan, dalam perjalanan hidup M Nuh tentu banyak hal yang bisa pelajaran bagi sahabat, bagi teman-teman dan masyarakat.
"Tiga buah buku yang bisa menjadi pengalaman berharga selama 60 tahun dan mudah-mudahan bisa menjadi contoh yang baik khususnya generasi yang di bawah Pak Nuh," katanya.
Dirinya mengaku telah mengenal M Nuh sejak lama, sejak dirinya belum menjadi apa-apa sampai menjadi menteri dalam satu kabinet di pemerintahan SBY.
"Pak Nuh ini saya kenal sudah cukup lama. Jadi sebelum jadi apa-apa jadi saya tahu persis. Kami bersahabat kami juga sama-sama di kabinet kami sama-sama di banyak tempat. Jadi tentu Pak Nuh itu seorang sahabat yang sangat baik dan saling mengisi untuk kebaikan dan banyak hal," tuturnya.
Sementara itu, M Nuh sebelumnya mengatakan jika tiga buku masing-masing berjudul "Usfuryah Zaman Kita," "Menjangkau Yang Tidak Terjangkau" dan yang ketiga adalah biografi M Nuh yakni "Menguatkan Mata Rantai Terlemah", diluncurkan dalam kegiatan ini.
"Untuk biografi ini, mungkin ada orang yang belum mengenal saya," ujarnya.
Baca juga: Mohammad Nuh terpilih Ketua Dewan Pers
Mantan Rektor ITS ini menjelaskan, hasil dari penjualan buku tersebut seluruhnya akan diwakafkan supaya pahala yang didapatkan dari buku tersebut terus mengalir.
"Untuk cetakan pertama masing-masing seribu buah dan semuanya sudah terjual habis. Mungkin kalau ada yang pesan masih menunggu dicetak kembali dengan harga masing-masing buku sekitar Rp100 ribu sampai dengan Rp150 ribu," katanya.
Ia menjelaskan, salah satu buku yang ditulis berjudul Menjangkau Yang Tidak Terjangkau itu bercerita tentang kebijakan dari pemerintah yang sudah dikerjakan selama menjadi menteri.
"Salah satunya adalah pemerataan pendidikan melalui program bidik misi sehingga bisa dinikmati oleh anak-anak kurang mampu. Termasuk juga jangkauan komunikasi ke wilayah pedalaman," katanya.
Baca juga: Dewan Pers janji independen terkait sengketa Chairawan-Majalah Tempo
"Ada banyak yang bisa diambil dari pengalaman berharga selama 60 tahun perjalanan hidupnya," katanya di sela kegiatan peringatan ulang tahun ke 60 dan peluncuran tiga buku karya Mohammad Nuh di salah satu hotel di Surabaya, Minggu.
Ia mengemukakan, dirinya secara pribadi mengucapkan selamat kepada M Nuh atas ulang tahun ke-60 dan peluncuran tiga bukunya pada kegiatan kali ini.
"Dari buku itu, menurut CT ada banyak yang bisa diambil dari pengalaman berharga selama 60 tahun perjalanan hidupnya," katanya.
Ia menjelaskan, dalam perjalanan hidup M Nuh tentu banyak hal yang bisa pelajaran bagi sahabat, bagi teman-teman dan masyarakat.
"Tiga buah buku yang bisa menjadi pengalaman berharga selama 60 tahun dan mudah-mudahan bisa menjadi contoh yang baik khususnya generasi yang di bawah Pak Nuh," katanya.
Dirinya mengaku telah mengenal M Nuh sejak lama, sejak dirinya belum menjadi apa-apa sampai menjadi menteri dalam satu kabinet di pemerintahan SBY.
"Pak Nuh ini saya kenal sudah cukup lama. Jadi sebelum jadi apa-apa jadi saya tahu persis. Kami bersahabat kami juga sama-sama di kabinet kami sama-sama di banyak tempat. Jadi tentu Pak Nuh itu seorang sahabat yang sangat baik dan saling mengisi untuk kebaikan dan banyak hal," tuturnya.
Sementara itu, M Nuh sebelumnya mengatakan jika tiga buku masing-masing berjudul "Usfuryah Zaman Kita," "Menjangkau Yang Tidak Terjangkau" dan yang ketiga adalah biografi M Nuh yakni "Menguatkan Mata Rantai Terlemah", diluncurkan dalam kegiatan ini.
"Untuk biografi ini, mungkin ada orang yang belum mengenal saya," ujarnya.
Baca juga: Mohammad Nuh terpilih Ketua Dewan Pers
Mantan Rektor ITS ini menjelaskan, hasil dari penjualan buku tersebut seluruhnya akan diwakafkan supaya pahala yang didapatkan dari buku tersebut terus mengalir.
"Untuk cetakan pertama masing-masing seribu buah dan semuanya sudah terjual habis. Mungkin kalau ada yang pesan masih menunggu dicetak kembali dengan harga masing-masing buku sekitar Rp100 ribu sampai dengan Rp150 ribu," katanya.
Ia menjelaskan, salah satu buku yang ditulis berjudul Menjangkau Yang Tidak Terjangkau itu bercerita tentang kebijakan dari pemerintah yang sudah dikerjakan selama menjadi menteri.
"Salah satunya adalah pemerataan pendidikan melalui program bidik misi sehingga bisa dinikmati oleh anak-anak kurang mampu. Termasuk juga jangkauan komunikasi ke wilayah pedalaman," katanya.
Baca juga: Dewan Pers janji independen terkait sengketa Chairawan-Majalah Tempo