Jakarta (ANTARA) - Suasana di pusat penjualan takjil Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Selatan pada hari kedua puasa Ramadan, Selasa (7/5), ramai dikunjungi pembeli, pedagang juga terlihat sibuk melayani.
Selain menjual aneka takjil atau hidangan berbuka puasa, seperti jajanan pasar, pedagang pasar Benhil juga menyediakan masakan nusantara yang menggugah selera.
Ada belasan jenis masakan nusantara yang disajikan oleh pedagang seperti, rendang, gulai kepala ikan kakap, ikan bakar, gurami bakar, bawal goreng asam manis, goreng balado jengkol, urap, goreng tongkol, dan lainnya.
Dari belasan jenis masakan nusantara itu, ada tiga jenis masakan yang paling laku dan cepat habis diborong pembeli yakni, cumi asin sambel ijo, gulai rebung, dan gulai telur ikan.
Mega (37) salah satu pedagang di pasar Benhil mengatakan cumi asin sambal ijo, gulai rebung dan gulai telur ikan sudah habis terjual sejak siang tadi.
"Saya buka jam 11.00 WIB, dagangan belum selesai digelar yang datang beli sudah ramai," kata Mega.
Hampir setiap tahun masakan cumi asin sambel ijo paling banyak peminatnya. Pembelinya beragam dari kalangan masyarat umum seperti ibu rumah tangga, pekerja kantoran dan pekerja proyek.
Mega sudah 11 tahun berjualan di pasar takjil Benhil setiap harinya menyediakan tiga sampai lima kilogram cumi asin sambel ijo yang dijual per porsi Rp15 ribu.
Gulai rebung juga menjadi menu favorit yang paling banyak dibeli. Tiga kilogram gulai rebung yang dijual oleh Mega, habis terjual dalam waktu kurang dari dua jam.
Gulai Rebung merupakan masakan khas padang. Terbuat dari tunas bambu yang masih muda, dipotong tipis seperti irisan keripik, lalu direbus lalu dimasak dengan santan dicampur bumbu gulai khas Sumatera Barat.
"Peminatnya cukup banyak, hampir setiap hari laku dibeli," kata Mega.
Sama seperti cumi, gulai rebung juga dibandrol seharga Rp15 ribu per satu porsi. Satu porsi bisa dimakan untuk tiga sampai empat orang, dicampur dengan nasi dan lauk pauk tentunya.
Masakan berikutnya yang paling laris yakni gulai telur ikan. Ini juga masakan khas Padang, paling banyak dibeli karena diyakini khasiat dari telur ikan yang baik untuk dikonsumsi.
Menurut Mega, gulai telur ikan sangat jarang bisa disajikan setiap hari, karena ketersediaan telur ikan di pasaran yang terbatas.
"Gulai telur ikan ini jarang-jarang ada, karena telur ikan juga susah dicari di pasar, tidak setiap hari ada," kata Mega.
Masakan lainnya yang disukai oleh pembeli seperti urap, ikan bawal asam manis, balado jengkol, rendang, dan masih banyak lainnya.
Sedikitnya ada sekitar lima sampai enam pedagang yang menjual aneka masakan di pasar takjil Benhil. Mereka mulai berjualan dari pukul 11.00 sampai setelah buka puasa atau sekitar 19.00 WIB.
Mega adalah salah satu pedagang yang dagangannya paling ramai diserbu pembeli, selain karena posisi lapaknya berada di pinggir samping parkir sepeda motor sehingga mudah diakses.
Diperkirakan ada sekitar 40 lapak penjual yang disajikan oleh pengelola, tetapi belum semua lapak terisi penuh, khususnya yang berada di bagian belakang tenda berbentuk huruf L itu.
Kebanyakan pembeli yang datang berbelanja adalah pelanggan tetap, tetapi banyak juga yang pembeli baru. Pembeli yang datang beragam, umumnya para pekerja kantoran yang berada di kawasan Bendung Hilir, serta pekerja proyek, tak jarang juga masyarakat umum.
Selain menjual aneka takjil atau hidangan berbuka puasa, seperti jajanan pasar, pedagang pasar Benhil juga menyediakan masakan nusantara yang menggugah selera.
Ada belasan jenis masakan nusantara yang disajikan oleh pedagang seperti, rendang, gulai kepala ikan kakap, ikan bakar, gurami bakar, bawal goreng asam manis, goreng balado jengkol, urap, goreng tongkol, dan lainnya.
Dari belasan jenis masakan nusantara itu, ada tiga jenis masakan yang paling laku dan cepat habis diborong pembeli yakni, cumi asin sambel ijo, gulai rebung, dan gulai telur ikan.
Mega (37) salah satu pedagang di pasar Benhil mengatakan cumi asin sambal ijo, gulai rebung dan gulai telur ikan sudah habis terjual sejak siang tadi.
"Saya buka jam 11.00 WIB, dagangan belum selesai digelar yang datang beli sudah ramai," kata Mega.
Hampir setiap tahun masakan cumi asin sambel ijo paling banyak peminatnya. Pembelinya beragam dari kalangan masyarat umum seperti ibu rumah tangga, pekerja kantoran dan pekerja proyek.
Mega sudah 11 tahun berjualan di pasar takjil Benhil setiap harinya menyediakan tiga sampai lima kilogram cumi asin sambel ijo yang dijual per porsi Rp15 ribu.
Gulai rebung juga menjadi menu favorit yang paling banyak dibeli. Tiga kilogram gulai rebung yang dijual oleh Mega, habis terjual dalam waktu kurang dari dua jam.
Gulai Rebung merupakan masakan khas padang. Terbuat dari tunas bambu yang masih muda, dipotong tipis seperti irisan keripik, lalu direbus lalu dimasak dengan santan dicampur bumbu gulai khas Sumatera Barat.
"Peminatnya cukup banyak, hampir setiap hari laku dibeli," kata Mega.
Sama seperti cumi, gulai rebung juga dibandrol seharga Rp15 ribu per satu porsi. Satu porsi bisa dimakan untuk tiga sampai empat orang, dicampur dengan nasi dan lauk pauk tentunya.
Masakan berikutnya yang paling laris yakni gulai telur ikan. Ini juga masakan khas Padang, paling banyak dibeli karena diyakini khasiat dari telur ikan yang baik untuk dikonsumsi.
Menurut Mega, gulai telur ikan sangat jarang bisa disajikan setiap hari, karena ketersediaan telur ikan di pasaran yang terbatas.
"Gulai telur ikan ini jarang-jarang ada, karena telur ikan juga susah dicari di pasar, tidak setiap hari ada," kata Mega.
Masakan lainnya yang disukai oleh pembeli seperti urap, ikan bawal asam manis, balado jengkol, rendang, dan masih banyak lainnya.
Sedikitnya ada sekitar lima sampai enam pedagang yang menjual aneka masakan di pasar takjil Benhil. Mereka mulai berjualan dari pukul 11.00 sampai setelah buka puasa atau sekitar 19.00 WIB.
Mega adalah salah satu pedagang yang dagangannya paling ramai diserbu pembeli, selain karena posisi lapaknya berada di pinggir samping parkir sepeda motor sehingga mudah diakses.
Diperkirakan ada sekitar 40 lapak penjual yang disajikan oleh pengelola, tetapi belum semua lapak terisi penuh, khususnya yang berada di bagian belakang tenda berbentuk huruf L itu.
Kebanyakan pembeli yang datang berbelanja adalah pelanggan tetap, tetapi banyak juga yang pembeli baru. Pembeli yang datang beragam, umumnya para pekerja kantoran yang berada di kawasan Bendung Hilir, serta pekerja proyek, tak jarang juga masyarakat umum.