Jakarta (ANTARA) - Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr Giwo Rubiyanto Wiyogo mengatakan perempuan harus mendapatkan pendidikan untuk dapat maju dan memiliki ilmu mendobrak tradisi yang membodohkan.
"Melalui pendidikan pula, seorang perempuan dapat menentukan jalan hidup serta kemandiriannya," ujarnya di Jakarta, Minggu.
Selain itu, pendidikan penting bagi perempuan agar lebih terampil dalam melakukan kewajiban sebagai ibu.Oleh karena itu, perempuan wajib mendapatkan pendidikan karena perempuan sebagai calon ibu adalah sekolah pertama dan utama bagi seorang anak.
Giwo juga menambahkan perempuan perlu dibekali dengan pendidikan karakter agar dapat mendidik generasi penerus bangsa yang cerdas, unggul dan memiliki akhlak yang mulia.
"Tidak ada perempuan dan anak perempuan yang tertinggal di belakang, karena peran dan tanggung jawab perempuan sebagai ibu bangsa yang membina generasi penerus, yang membangun karakter dan mentalitas bangsa, yang menjaga moral keluarga dan masyarakat, serta yang menjaga lingkungan alam ," jelas dia.
Giwo juga meminta agar perempuan Indonesia mencontoh semangat Kartini dalam mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan.
Menurut dia, perempuan harus cerdas, yang meliputi cerdas kodrati (tahu ada kodrat yang berbeda antara laki-laki dan perempuan), cerdas tradisi (tahu memilah tradisi buatan manusia yang bias gender, yang merugikan perempuan), cerdas sosial (tahu tata pergaulan sosial yang membangun karakter) dan cerdas profesi (hak memilih profesi yang menjadi dambaan setiap orang) dalam upaya membangun generasi penerus bangsa yang berkualitas.
"Melalui pendidikan pula, seorang perempuan dapat menentukan jalan hidup serta kemandiriannya," ujarnya di Jakarta, Minggu.
Selain itu, pendidikan penting bagi perempuan agar lebih terampil dalam melakukan kewajiban sebagai ibu.Oleh karena itu, perempuan wajib mendapatkan pendidikan karena perempuan sebagai calon ibu adalah sekolah pertama dan utama bagi seorang anak.
Giwo juga menambahkan perempuan perlu dibekali dengan pendidikan karakter agar dapat mendidik generasi penerus bangsa yang cerdas, unggul dan memiliki akhlak yang mulia.
"Tidak ada perempuan dan anak perempuan yang tertinggal di belakang, karena peran dan tanggung jawab perempuan sebagai ibu bangsa yang membina generasi penerus, yang membangun karakter dan mentalitas bangsa, yang menjaga moral keluarga dan masyarakat, serta yang menjaga lingkungan alam ," jelas dia.
Giwo juga meminta agar perempuan Indonesia mencontoh semangat Kartini dalam mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan.
Menurut dia, perempuan harus cerdas, yang meliputi cerdas kodrati (tahu ada kodrat yang berbeda antara laki-laki dan perempuan), cerdas tradisi (tahu memilah tradisi buatan manusia yang bias gender, yang merugikan perempuan), cerdas sosial (tahu tata pergaulan sosial yang membangun karakter) dan cerdas profesi (hak memilih profesi yang menjadi dambaan setiap orang) dalam upaya membangun generasi penerus bangsa yang berkualitas.