Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan Pemilu 2019 memiliki dampak psikologis yang cukup berat, karena pemilihan presiden dan calon legislatif dilakukan secara bersamaan.

"Secara psikologis ini lebih berat, karena kita menghadapi dinamika kontestasi politik yang memang lebih berat, karena ini baru pertama kali dilaksanakan Pileg bersamaan dengan Pilpres," ujarnya, usai mencoblos di TPS 010 Sumurbatu, Telukbetung, Bandarlampung, Rabu.

Ia mengaku bersyukur mengingat masyarakat Lampung tetap bisa menjaga situasi yang kondusif, sehingga pembangunan tidak terganggu, perkembangan perekonomian juga berjalan dengan baik. "Hingga pencoblosan tidak ada gangguan dan hambatan bagi pembangunan sampai dengan hari ini."

Selain itu, Gubernur Ridho juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Lampung untuk tetap menjaga situasi yang kondusif hingga paska pemilihan dan seterusnya.

"Saya mengimbau jangan sampai pesta demokrasi ini membawa dampak yang negatif bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Lampung," katanya.

Oleh karena itu, ia meminta terus jaga kondusivitas, tidak hanya saat pemilihan, tapi juga setelah pemilihan bahkan sampai seterusnya. "Apapun pilihan kita, semoga dapat membawa lompatan-lompatan pembangunan ke depan,"

Pemilu 2019 memilih calon presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPD, DPR provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

Pemilu di Provinsi Lampung diikuti 16 partai politik, 25 calon anggota DPD.

Pilpres diikuti dua pasangan calon, yakni capres-cawapres 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

DPT Pemilu 2019 Provinsi Lampung sebanyak 6.074.147 pemilih.

 



 

 

Pewarta : Agus Wira Sukarta
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024