Jakarta (ANTARA) - Panelis yang menyusun pertanyaan untuk debat kelima Pemilihan Umum 2019 meyakini soal yang mereka buat tidak akan bocor, baik ke kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun kubu nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Saya pikir bocor pun tidak, dalam arti karena ini isu strategis, jadi masalah-masalah umum saja yang saya yakin semua orang tahu," ujar ketua koordinator panelis debat kelima Pemilu 2019, Prof Dr Mohammad Nasih, SE.,M.T.,Ak.,CMA usai pembahasan isu strategis pada debat kelima pemilu 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa.
Nasih mengatakan materi yang dibuat oleh tim panelis bukan berupa soal hafalan, melainkan gagasan tentang isu-isu strategis yang berkaitan dengan tema debat, yakni ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, serta perdagangan dan industri.
Rektor Universitas Airlangga tersebut meyakini kedua pasangan capres dan cawapres telah mengetahui isu tentang tema-tema tersebut.
"Kalau ada capres bisa menjawab dengan baik nanti dikira bocor, tidak," ucap dia.
Dalam menyusun soal debat kelima Pemilu 2019, tim panelis menggandeng sejumlah pihak yang terkait dengan tema debat untuk diminta pendapat dan masukannya.
Di antaranya Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Koalisi Masyarakat Sipil untuk Keadilan Ekonomi, Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air (KruHa), dan Solidaritas Perempuan.
"Semua sudah kita serap, kita pelajari dan tentu ini akan menjadi masukan yang sangat berarti bagi kami bersepuluh untuk memformulasikan isu-isu apa yang mesti diungkapkan dan dalam tanda kutip ditanyakan dalam debat presiden," tutur Nasih.
Tim panelis masih akan terus menyusun materi debat kelima Pemilu 2019. Nasih menargetkan materi pertanyaan debat akan rampung dibahas pada Kamis (11/4), untuk selanjutnya diserahkan pada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kita bikin nanti suasana debat kelima akan lebih hidup, lebih bergairah lagi dan bagaimana agar dua kandidat bisa mengampanyekan ide dan gagasannya," ujar dia.
Debat kelima Pemilu 2019 akan digelar di Hotel Sultan, Jakarta pada Sabtu (13/4), pukul 20.00 WIB. KPU menunjuk Balques Manisang (anchor TV One) dan Tomy Ristanto (anchor Net TV) sebagai moderator. Adapun televisi yang menyiarkan debat tersebut adalah TV One, ANTV, Beritasatu TV dan Net TV.
Panelis pada debat kelima berjumlah sepuluh orang, yakni Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih, Guru Besar FEB Universitas Tanjungpura Prof Eddy Suratman, Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Dr Muhammad Arief Mufraini, Dekan FEB Universitas Diponegoro Dr.Suhartono dan Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi Dr Herman Karamoy.
Selanjutnya, Dekan FEB Universitas Udayana Dr I Nyoman Mahaendra Yasa, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Dr Harif Amali Riva'i, Guru Besar ITB Prof Dr Ir Dermawan Wibisono, Dosen community development Unika Soegijapranata Semarang Tukiman Taruno Sayoga Ph.D dan Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice (IGJ) Rahmi Hertanti.
"Saya pikir bocor pun tidak, dalam arti karena ini isu strategis, jadi masalah-masalah umum saja yang saya yakin semua orang tahu," ujar ketua koordinator panelis debat kelima Pemilu 2019, Prof Dr Mohammad Nasih, SE.,M.T.,Ak.,CMA usai pembahasan isu strategis pada debat kelima pemilu 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa.
Nasih mengatakan materi yang dibuat oleh tim panelis bukan berupa soal hafalan, melainkan gagasan tentang isu-isu strategis yang berkaitan dengan tema debat, yakni ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, serta perdagangan dan industri.
Rektor Universitas Airlangga tersebut meyakini kedua pasangan capres dan cawapres telah mengetahui isu tentang tema-tema tersebut.
"Kalau ada capres bisa menjawab dengan baik nanti dikira bocor, tidak," ucap dia.
Dalam menyusun soal debat kelima Pemilu 2019, tim panelis menggandeng sejumlah pihak yang terkait dengan tema debat untuk diminta pendapat dan masukannya.
Di antaranya Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Koalisi Masyarakat Sipil untuk Keadilan Ekonomi, Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air (KruHa), dan Solidaritas Perempuan.
"Semua sudah kita serap, kita pelajari dan tentu ini akan menjadi masukan yang sangat berarti bagi kami bersepuluh untuk memformulasikan isu-isu apa yang mesti diungkapkan dan dalam tanda kutip ditanyakan dalam debat presiden," tutur Nasih.
Tim panelis masih akan terus menyusun materi debat kelima Pemilu 2019. Nasih menargetkan materi pertanyaan debat akan rampung dibahas pada Kamis (11/4), untuk selanjutnya diserahkan pada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kita bikin nanti suasana debat kelima akan lebih hidup, lebih bergairah lagi dan bagaimana agar dua kandidat bisa mengampanyekan ide dan gagasannya," ujar dia.
Debat kelima Pemilu 2019 akan digelar di Hotel Sultan, Jakarta pada Sabtu (13/4), pukul 20.00 WIB. KPU menunjuk Balques Manisang (anchor TV One) dan Tomy Ristanto (anchor Net TV) sebagai moderator. Adapun televisi yang menyiarkan debat tersebut adalah TV One, ANTV, Beritasatu TV dan Net TV.
Panelis pada debat kelima berjumlah sepuluh orang, yakni Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih, Guru Besar FEB Universitas Tanjungpura Prof Eddy Suratman, Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Dr Muhammad Arief Mufraini, Dekan FEB Universitas Diponegoro Dr.Suhartono dan Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi Dr Herman Karamoy.
Selanjutnya, Dekan FEB Universitas Udayana Dr I Nyoman Mahaendra Yasa, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Dr Harif Amali Riva'i, Guru Besar ITB Prof Dr Ir Dermawan Wibisono, Dosen community development Unika Soegijapranata Semarang Tukiman Taruno Sayoga Ph.D dan Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice (IGJ) Rahmi Hertanti.