Jakarta (Antaranews Lampung) - Sebanyak 101 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia sudah tercakupi dengan program Jaminan Kesehatan Nasional dengan penduduknya terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam mencapai target cakupan kesehatan semesta pada 2019.
"Awal tahun kemarin kan yang 'Universal Health Coverage' (UHC) 97 kabupaten/kota, sekarang sudah 101 kabupaten-kota yang UHC," kata Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari di Jakarta, Jumat (2/2).
Jumlah peserta juga terus bertambah dari sebelumnya sebanyak 187 juta peserta pada akhir tahun menjadi 191,2 juta peserta per hari ini.
Andayani juga menerangkan BPJS Kesehatan juga sudah melakukan penyisiran pada 237 ribu badan usaha dengan mendatanginya langsung untuk pendaftaran peserta baru.
Sebelumnya, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dalam pemanfaatan data penduduk untuk mencari warga yang belum terdaftar program JKN.
Andayani menjelaskan, BPJS Kesehatan akan mulai mengejar target dengan mendatangi atau sosialisasi pendaftaran peserta JKN secara langsung mulai Maret.
Selain itu, dia menyebut BPJS Kesehatan juga melakukan terobosan dengan menunjuk publik figur untuk mengajak masyarakat lainnya agar menjadi peserta JKN.
BPJS Kesehatan telah membuat segmentasi sejumlah sasaran masyarakat mulai dari kalangan ekonomi bawah, generasi milenial, hingga masyarakat ekonomi atas.
"Awal tahun kemarin kan yang 'Universal Health Coverage' (UHC) 97 kabupaten/kota, sekarang sudah 101 kabupaten-kota yang UHC," kata Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari di Jakarta, Jumat (2/2).
Jumlah peserta juga terus bertambah dari sebelumnya sebanyak 187 juta peserta pada akhir tahun menjadi 191,2 juta peserta per hari ini.
Andayani juga menerangkan BPJS Kesehatan juga sudah melakukan penyisiran pada 237 ribu badan usaha dengan mendatanginya langsung untuk pendaftaran peserta baru.
Sebelumnya, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dalam pemanfaatan data penduduk untuk mencari warga yang belum terdaftar program JKN.
Andayani menjelaskan, BPJS Kesehatan akan mulai mengejar target dengan mendatangi atau sosialisasi pendaftaran peserta JKN secara langsung mulai Maret.
Selain itu, dia menyebut BPJS Kesehatan juga melakukan terobosan dengan menunjuk publik figur untuk mengajak masyarakat lainnya agar menjadi peserta JKN.
BPJS Kesehatan telah membuat segmentasi sejumlah sasaran masyarakat mulai dari kalangan ekonomi bawah, generasi milenial, hingga masyarakat ekonomi atas.