Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah mengundang pihak Kementerian Perhubungan untuk meninjau langsung kondisi Terminal Betansubing, di Kecamatan Terbanggibesar, guna melanjutkan pembangunannya,
Bupati Lampung Tengah Mustafa, Kamis, menjelaskan bahwa kondisi terminal yang terbengkalai dan tak beroperasi sangat disayangkan. Padahal lokasinya yang strategis, terminal yang diresmikan tahun 2004 oleh Presiden Megawati saat itu seharusnya bisa menjadi terminal andalan yang bisa menambah kas APBD Lampung Tengah.
“Karenanya saya mengundang dari Kementerian Perhubungan agar dapat meninjau langsung kondisi Terminal Betansubing. Saya harap Kemenhub dapat menangani serius dan melanjutkan pembangunan terminal ini. Saya percaya, jika ini dikelola maksimal akan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat,” katanya, dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung.
Pembangunan Terminal Betansubing, lanjut Mustafa juga selaras dengan program kampung entrepreneur creative ("KECE") yang ia gulirkan. Selain kawasan transit, di areal terminal bisa dilengkapi stand pusat oleh-oleh, pasar grosir, kawasan niaga terpadu, kawasan pengrajin, perhotelan, kawasan rumah makan, dan restoran.
“Ini adalah efek domino yang harus kita realisasikan. Sebagai daerah jalur lintas Sumatera, area tersebut memiliki potensi besar sebagai kawasan niaga, yang tentunya dapat memberi efek peningkatan ekonomi. Mudah-mudahan ini segera direalisasikan,” ujar Bupati Mustafa didampingi Kadishub Lampung Tengah Syukur Kersana.
Sementara itu, Direktur Prasarana Perhubungan Darat Kemenhub Wahyuningrum menerangkan, kedatangannya ke Terminal Betansubing Lampung Tengah mewakili Kemenhub dalam rangka mengecek kelayakan dan kondisi terminal.
Tak hanya meninjau kondisi gedung, rombongan Kemenhub juga meninjau jalan tol dan kondisi lingkungan di area terminal.
“Berdasarkan UU No. 23 tahun 2014, pengelolaan terminal tipe A diserahkan ke pusat. Ada 143 terminal tipe A di Indonesia, 97 di antaranya telah diserahkan termasuk Betansubing. Kedatangan kami merupakan tindaklanjut dari Pak Bupati yang meminta pembangunan Terminal Betansubing dilanjutkan,” kata dia,
Dia menambahkan, pengecekan dilakukan untuk mengkaji kondisi terminal yang nantinya menjadi bahan rujukan dalam menentukan langkah selanjutnya, apakah akan direhab atau diredesain. Semua rancangan pembangunan terminal, kata dia, harus sesuai dengan standar ditetapkan berdasarkan detail enginering desain (DED).
Menyusul adanya program kampung entrepreneur creative (KECE) yang dicanangkan Bupati Lampung Tengah Mustafa, pembangunan Terminal Betansubing rencananya akan dikolaborasikan dengan sentra oleh-oleh yang menampung produk-produk UKM dari masyarakat.
“Pembangunan terminal dan program KECE akan dikolaborasikan agar saling mendorong pertumbuhan keduanya. Kedepan kita pikirkan konsep rekayasa lalu lintas sehingga terminal bisa difungsikan secara maksimal. Sesegera mungkin ini akan ditindaklanjuti,” kata dia. *
Bupati Lampung Tengah Mustafa, Kamis, menjelaskan bahwa kondisi terminal yang terbengkalai dan tak beroperasi sangat disayangkan. Padahal lokasinya yang strategis, terminal yang diresmikan tahun 2004 oleh Presiden Megawati saat itu seharusnya bisa menjadi terminal andalan yang bisa menambah kas APBD Lampung Tengah.
“Karenanya saya mengundang dari Kementerian Perhubungan agar dapat meninjau langsung kondisi Terminal Betansubing. Saya harap Kemenhub dapat menangani serius dan melanjutkan pembangunan terminal ini. Saya percaya, jika ini dikelola maksimal akan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat,” katanya, dalam keterangan yang diterima di Bandarlampung.
Pembangunan Terminal Betansubing, lanjut Mustafa juga selaras dengan program kampung entrepreneur creative ("KECE") yang ia gulirkan. Selain kawasan transit, di areal terminal bisa dilengkapi stand pusat oleh-oleh, pasar grosir, kawasan niaga terpadu, kawasan pengrajin, perhotelan, kawasan rumah makan, dan restoran.
“Ini adalah efek domino yang harus kita realisasikan. Sebagai daerah jalur lintas Sumatera, area tersebut memiliki potensi besar sebagai kawasan niaga, yang tentunya dapat memberi efek peningkatan ekonomi. Mudah-mudahan ini segera direalisasikan,” ujar Bupati Mustafa didampingi Kadishub Lampung Tengah Syukur Kersana.
Sementara itu, Direktur Prasarana Perhubungan Darat Kemenhub Wahyuningrum menerangkan, kedatangannya ke Terminal Betansubing Lampung Tengah mewakili Kemenhub dalam rangka mengecek kelayakan dan kondisi terminal.
Tak hanya meninjau kondisi gedung, rombongan Kemenhub juga meninjau jalan tol dan kondisi lingkungan di area terminal.
“Berdasarkan UU No. 23 tahun 2014, pengelolaan terminal tipe A diserahkan ke pusat. Ada 143 terminal tipe A di Indonesia, 97 di antaranya telah diserahkan termasuk Betansubing. Kedatangan kami merupakan tindaklanjut dari Pak Bupati yang meminta pembangunan Terminal Betansubing dilanjutkan,” kata dia,
Dia menambahkan, pengecekan dilakukan untuk mengkaji kondisi terminal yang nantinya menjadi bahan rujukan dalam menentukan langkah selanjutnya, apakah akan direhab atau diredesain. Semua rancangan pembangunan terminal, kata dia, harus sesuai dengan standar ditetapkan berdasarkan detail enginering desain (DED).
Menyusul adanya program kampung entrepreneur creative (KECE) yang dicanangkan Bupati Lampung Tengah Mustafa, pembangunan Terminal Betansubing rencananya akan dikolaborasikan dengan sentra oleh-oleh yang menampung produk-produk UKM dari masyarakat.
“Pembangunan terminal dan program KECE akan dikolaborasikan agar saling mendorong pertumbuhan keduanya. Kedepan kita pikirkan konsep rekayasa lalu lintas sehingga terminal bisa difungsikan secara maksimal. Sesegera mungkin ini akan ditindaklanjuti,” kata dia. *