Samosir (Antara Lampung) - Pemerintah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, menyiapkan agenda Festival Budaya Batak untuk mempromosikan dan mengembangkan sektor wisata di daerah ini.
Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Kabupaten Samosir, Ombang Siboro, Senin, mengatakan,Festival "Gondang Naposo" akan dilaksanakan pada Sabtu-Minggu (29-30/4) di Pantai Pasir Putih Parbaba, Kecamatan Pangururan.
Festival Gondang Naposo dengan hadiah total Rp 20 juta itu merupakan ritual etnis Batak yang diyakini sebagai media perkenalan dan tegur sapa, berbalas pantun antarpemuda dan pemudi sampai melangkah ke jenjang perkawinan.
Ombang menegaskan kegiatan budaya dalam rangkaian Horas Samosir Fiesta (HSF) sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Samosir melestarikan dan mengembangkan nilai budaya, khususnya kepada kaum muda.
"Rangkaian kedua kalender pariwisata Horas Samosir Fiesta tahun 2017, kami harapkan juga menjadi sarana pertunjukan dan hiburan bagi wisatawan dan masyarakat," kata Ombang.
Festival itu ajang resmi yang telah mendapat persetujuan dari orang tua bagi anaknya untuk mencari jodoh, dan dalam konteks dunia moder mirip dengan "Take Me Out by Ancient Batak People".
Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Kabupaten Samosir, Ombang Siboro, Senin, mengatakan,Festival "Gondang Naposo" akan dilaksanakan pada Sabtu-Minggu (29-30/4) di Pantai Pasir Putih Parbaba, Kecamatan Pangururan.
Festival Gondang Naposo dengan hadiah total Rp 20 juta itu merupakan ritual etnis Batak yang diyakini sebagai media perkenalan dan tegur sapa, berbalas pantun antarpemuda dan pemudi sampai melangkah ke jenjang perkawinan.
Ombang menegaskan kegiatan budaya dalam rangkaian Horas Samosir Fiesta (HSF) sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Samosir melestarikan dan mengembangkan nilai budaya, khususnya kepada kaum muda.
"Rangkaian kedua kalender pariwisata Horas Samosir Fiesta tahun 2017, kami harapkan juga menjadi sarana pertunjukan dan hiburan bagi wisatawan dan masyarakat," kata Ombang.
Festival itu ajang resmi yang telah mendapat persetujuan dari orang tua bagi anaknya untuk mencari jodoh, dan dalam konteks dunia moder mirip dengan "Take Me Out by Ancient Batak People".