Jakarta (ANTARA Lampung) - Delia von Rueti, seorang desainer perhiasan menggagas "Love & O2", sebuah panggilan untuk mencintai bumi. Bersama Love & O2 dia mengharapkan masyarakat Indonesia dapat meningkatkan kesadaran dan menyebarkan cinta untuk bumi, sehingga tidak pernah lupa betapa berharganya bumi ini.

Melalui Love & O2 dan gerakan "1 T-shirt for 1 Tree Movement", Delia memiliki mimpi besar membangun Taman Hutan Hujan Tropis untuk kali pertama di Indonesia.

"Sebagai salah satu bentuk sumbangsih untuk negara yang saya cintai ini, saya siap  mendonasikan lahan pribadi untuk konservasi. Mimpi besar saya adalah, kita dapat membangun Taman Hutan Hujan Tropis yang pertama di Indonesia, yang kelak dapat dinikmati oleh generasi berikutnya," ujar Delia von Rueti dalam rilisnya yang diterima, Kamis (24/11) saat acara Media Gathering di Jakarta, Rabu (23/11).

Delia von Rueti adalah seorang designer perhiasan papan atas yang juga aktif sebagai pegiat agrikultural dan memiliki perkebunan kelapa sawit di Kalimantan. Ibu tiga anak ini besar di kawasan perkebunan di Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Delia menikah dengan bankir asal Swiss, Patrick von Rueti dan kini tinggal di antara tiga tempat yaitu Bali, London, dan Zurich.

Besarnya kepedulian terhadap lingkungan, wanita ini mewujudkannya dengan mendonasikan lahan pribadinya seluas 2.500 hektare untuk konservasi. Lahan tersebut berada di Muara Teweh, dekat dengan Bandar Udara Baringin, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah.

Ia menjelaskan, hutan hujan tropis juga dikenal sebagai paru-paru dunia. Diperkirakan, sekitar 40 persen produksi oksigen dunia dihasilkan dari Indonesia. Indonesia merupakan kawasan yang memiliki hutan hujan tropis terbanyak di antara negara lain di Asia, salah satunya ada di Pulau Kalimantan.

Di sinilah Delia mendonasikan lahan pribadinya seluas 2.500 hektar untuk konservasi. Lahan tersebut berada di Muara Teweh, dekat dengan Bandar Udara Baringin (hanya sekitar 7 km), Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah.
 
Gagasan itu, katanya, berawal dari keresahannya melihat semakin berkurangnya lahan hutan yang ada di Indonesia, bahkan dunia. Bagaimana populasi flora dan fauna turut berkurang drastis seiring berkurangnya hutan tempat habitat mereka.

Mengutip apa yang diungkapkan oleh perspektif ecocentric, "Bumi dan seisinya cukup untuk memenuhi kebutuhan semua orang, tapi bukan keserakahan semua orang", dari situ Delia melihat bahwa tidak semua yang ada di bumi ini dapat dihabiskan.

"Dengan segala kerendahan hati, saya sebagai individu, seorang istri, dan seorang Ibu dari tiga orang anak, ingin membantu dan mengajak kita semua agar dapat menikmati kondisi yang lebih baik bagi planet kita yang indah ini. Bersama Love & O2 kami juga ingin meningkatkan kesadaran dan menyebarkan cinta untuk bumi kita sehingga kita tidak pernah lupa betapa berharganya bumi ini," tuturnya.

Selain mendonasikan lahan miliknya, Delia juga menggagas "1 T-shirt for 1 Tree Movement", yang didesain sendiri yang akan dijual ke publik. Hasil dari penjualan T-shirt seharga Rp100 ribu--Rp399 ribu ini nantinya akan disumbangkan untuk membantu penanaman pohon serta pemeliharaan Taman Hutan Hujan Tropis.

Lahan yang dodonasikan tersebut akan ditanami pohon dengan jenis kayu keras seperti pohon kayu besi/kayu ulin, meranti, merupakan jenis pepohonan yang dapat tumbuh cepat di hutan tropis Kalimantan Tengah.

Selain itu akan ditanami pula dengan buah tanaman keras seperti manggis, nangka, tamarin, flamboyan, ketapang, kemuning, dan masih banyak lagi. "Saya ingin menjadikannya sebagai taman paling indah dan diharapkan dengan tumbuh dan berbuahnya pohon-pohon ini, para satwa akan kembali ke habitatnya karena tersedia banyak buah yang bisa mereka makan," ujar Delia.

Dengan aksi ini wanita ini juga ingin membuktikan bahwa "kebun kecilnya" bisa mengikuti semua peraturan yang ada di Indonesia dan dunia, serta bercita-cita untuk memiliki kebun contoh yang berkelanjutan.

"Biarlah saya menjadi lilin kecil yang semoga dapat memulai perubahan yang terang ke depan untuk Indonesia yang kita cintai ini," katanya.

"Walaupun anda tidak dapat membeli T-shirt ini, potonglah cabang dari sebuah pohon dan tanamlah sehingga tumbuh sebagai pohon kehidupan. Jika saja setiap orang Indonesia berjanji untuk menanam empat pohon sepanjang hidup mereka, kita akan memiliki satu miliar pohon untuk masa depan," kata Delia lagi. (Ant)


Pewarta :
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024