Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Pemerintah Provinsi Lampung mengapresiasi terselenggaranya sosialisasi dalam mendukung program transformasi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Lampung, sehingga ke depan bank tersebut mampu bersaing dengan bank umum lainnya.
"Banyak hal positif yang bisa kita gali dari pencanangan program ini. Untuk itu Bank Lampung harus mampu bersinergitas, berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Sehingga dapat mengakselerasi peluang-peluang yang ada sesuai dengan potensi daerah ini," kata Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono pada Sosialisasi Program Transformasi Bank Pembangunan Daerah menjadi Bank yang Kuat, Kompetitif dan Kontributif Bagi Pembangunan Daerah, di Bandarlampung, Kamis.
Ia menyebutkan sosialisasi sebagai tindak lanjut pencanangan program transformasi BPD yang di launching oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 26 Mei 2015 itu menjadi komitmen bersama antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Dalam Negeri, Gubernur dan DPRD, Direktur Utama dan Komisaris Utama BPD Seluruh Indonesia.
Prinsip program ini, lanjut Sutono, menginginkan seluruh BPD mampu bertindak sebagai `agent of regional development` terhadap perekonomian didaerahnya, mempunyai kekuatan dan daya saing tinggi.
Ia menjelaskan, hal itu untuk menselaraskan sebagaimana aspirasi pendirian dan keberadaan BPD sebagai agen pembangunan daerah yang tercantum dalam UU No 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah (pasal 4 dan pasal 5a)," ujarnya.
"Pada dasarnya BPD didirikan antara lain untuk menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah dalam rangka Pembangunan Nasional Semesta Berencana," ujarnya.
Karena itu, menurut dia, perlu dilakukan penyamaan persepsi mengenai peran dan upaya guna mendukung tercapainya program transformasi BPD. Sehingga selain mampu bersaing juga dapat menjadi tuan rumah di daerah sendiri.
Ia menambahkan terdapat tiga fase dalam implementasi program transformasi, yaitu fase penguatan pondasi, pertumbuhan terakselerasi dan fase pemimpin pasar.
Bank Lampung saat ini masih dalam fase awal yaitu fase penguatan pondasi yang meliputi tiga sasaran strategis utama, yaitu penguatan organisasi dan struktur SDM, penguatan pengelolaan IT, dan ketiga penguatan governance, manajemen risiko dan kepatuhan.(Ant)
"Banyak hal positif yang bisa kita gali dari pencanangan program ini. Untuk itu Bank Lampung harus mampu bersinergitas, berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Sehingga dapat mengakselerasi peluang-peluang yang ada sesuai dengan potensi daerah ini," kata Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono pada Sosialisasi Program Transformasi Bank Pembangunan Daerah menjadi Bank yang Kuat, Kompetitif dan Kontributif Bagi Pembangunan Daerah, di Bandarlampung, Kamis.
Ia menyebutkan sosialisasi sebagai tindak lanjut pencanangan program transformasi BPD yang di launching oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 26 Mei 2015 itu menjadi komitmen bersama antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Dalam Negeri, Gubernur dan DPRD, Direktur Utama dan Komisaris Utama BPD Seluruh Indonesia.
Prinsip program ini, lanjut Sutono, menginginkan seluruh BPD mampu bertindak sebagai `agent of regional development` terhadap perekonomian didaerahnya, mempunyai kekuatan dan daya saing tinggi.
Ia menjelaskan, hal itu untuk menselaraskan sebagaimana aspirasi pendirian dan keberadaan BPD sebagai agen pembangunan daerah yang tercantum dalam UU No 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah (pasal 4 dan pasal 5a)," ujarnya.
"Pada dasarnya BPD didirikan antara lain untuk menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah dalam rangka Pembangunan Nasional Semesta Berencana," ujarnya.
Karena itu, menurut dia, perlu dilakukan penyamaan persepsi mengenai peran dan upaya guna mendukung tercapainya program transformasi BPD. Sehingga selain mampu bersaing juga dapat menjadi tuan rumah di daerah sendiri.
Ia menambahkan terdapat tiga fase dalam implementasi program transformasi, yaitu fase penguatan pondasi, pertumbuhan terakselerasi dan fase pemimpin pasar.
Bank Lampung saat ini masih dalam fase awal yaitu fase penguatan pondasi yang meliputi tiga sasaran strategis utama, yaitu penguatan organisasi dan struktur SDM, penguatan pengelolaan IT, dan ketiga penguatan governance, manajemen risiko dan kepatuhan.(Ant)