Labuhan Maringgai, Lampung (ANTARA Lampung) - Pengunjung mengeluhkan kondisi tak aman di lokasi objek wisata Pantai Kerang Mas dan beberapa kawasan wisata pantai di Desa Muara Gading Mas Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.
Sejumlah pengunjung maupun warga di Desa Muara Gading Mas Kecamatan Labuhan Maringgai, Minggu (7/8), menyatakan di Pantai Kerang Mas dan pantai lainnya di desa setempat yang banyak dikunjungi warga dan wisatawan sering terjadi aksi pemalakan atau pemerasan oleh sejumlah orang yang meminta sejumlah uang kepada pengunjung.
"Aksi pemalakan kerap terjadi di Pantai Kerang Mas dan sejumlah wisata pantai lainnya di Desa Muara Gading Mas," kata Haryanto, warga desa setempat.
Haryanto mengakui, selain pengunjung kawasan wisata pantai itu, warga desa setempat juga pernah dimintai paksa sejumlah uang oleh orang yang tidak dikenal. Ia sendiri pernah menjadi korban pemalakan itu.
Warga setempat termasuk dirinya terpaksa memberikan sejumlah uang itu karena merasa takut.
"Terpaksa saya berikan, karena saya takut. Mereka meminta uang kepada saya Rp15 ribu, karena takut jadi saya berikan. Meski saya warga di desa ini, ternyata saya tetap dimintai uang," katanya lagi.
Menurutnya, banyak pengunjung lainnya yang kerap dimintai uang, dan selain uang terkadang pelaku pemalakan itu juga meminta barang berharga lainnya seperti telepon genggam.
"Kalau bukan uang biasanya mereka minta HP, target korbannya para remaja," ujarnya lagi.
Warga lainnya membenarkan kerap terjadi aksi pemalakan di kawasan sepanjang objek wisata pantai di Kecamatan Labuhan Maringgai itu.
"Memang sering terjadi aksi pemalakan yang sudah lama berlangsung dan belum ada tindakan hukum dari kepolisian," kata warga lainya membenarkan.
Menurut sejumlah warga itu, para pelaku bukan warga desa sekitar karena umumnya mereka tidak mengenalnya.
Keluhan itu terbukti, saat ikut berbaur mengunjungi salah satu pantai di daerah itu, bersama pengunjung lainnya yang membawa keluarga di pantai Dusun X Cirebon Baru Desa Muara Gading Mas mengalami aksi pemalakan oleh dua orang yang tidak dikenal dengan mencegat pengunjung di tengah jalan saat hendak pulang.
Mereka meminta sejumlah uang dengan alasan uang parkir. Padahal di pantai tersebut belum dikelola dan belum memiliki sejumlah fasilitas apa pun hanya hamparan pantai yang putih bersih.
Sebelumnya, Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim dan Wakilnya Zaiful Bokhari menyampaikan akan menjadikan sepanjang pantai Lampung Timur menjadi objek wisata karena memiliki keindahan pantai, sehingga ramai dikunjungi wisatawan.
Sektor pariwisata juga menjadi program prioritas dalam masa kerja kepemimpinan bupati-wakil bupati Lampung Timur itu.
Salah satu objek wisata pantai di daerah ini yang tengah dikembangkan adalah Pantai Kerang Mas di Kecamatan Labuhan Maringgai.
Tapi keluhan warga dan pengunjung atas jaminan keamanan pada objek wisata di daerah itu yang dinilai belum terpenuhi, akan menjadi hambatan untuk mewujudkan objek wisata pantai unggulan di Lampung Timur, karena pengunjung merasa takut dan merasakan ketiadaan jaminan rasa aman di kawasan wisata pantai tersebut.
Padahal persyaratan objek wisata menjadi layak dikunjungi harus memenuhi unsur Sapta Pesona Wisata, di antaranya unsur keamanan bagi pengunjung yang harus terpenuhi. Unsur lainnya adalah unsur ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kenangan. (Ant)
Sejumlah pengunjung maupun warga di Desa Muara Gading Mas Kecamatan Labuhan Maringgai, Minggu (7/8), menyatakan di Pantai Kerang Mas dan pantai lainnya di desa setempat yang banyak dikunjungi warga dan wisatawan sering terjadi aksi pemalakan atau pemerasan oleh sejumlah orang yang meminta sejumlah uang kepada pengunjung.
"Aksi pemalakan kerap terjadi di Pantai Kerang Mas dan sejumlah wisata pantai lainnya di Desa Muara Gading Mas," kata Haryanto, warga desa setempat.
Haryanto mengakui, selain pengunjung kawasan wisata pantai itu, warga desa setempat juga pernah dimintai paksa sejumlah uang oleh orang yang tidak dikenal. Ia sendiri pernah menjadi korban pemalakan itu.
Warga setempat termasuk dirinya terpaksa memberikan sejumlah uang itu karena merasa takut.
"Terpaksa saya berikan, karena saya takut. Mereka meminta uang kepada saya Rp15 ribu, karena takut jadi saya berikan. Meski saya warga di desa ini, ternyata saya tetap dimintai uang," katanya lagi.
Menurutnya, banyak pengunjung lainnya yang kerap dimintai uang, dan selain uang terkadang pelaku pemalakan itu juga meminta barang berharga lainnya seperti telepon genggam.
"Kalau bukan uang biasanya mereka minta HP, target korbannya para remaja," ujarnya lagi.
Warga lainnya membenarkan kerap terjadi aksi pemalakan di kawasan sepanjang objek wisata pantai di Kecamatan Labuhan Maringgai itu.
"Memang sering terjadi aksi pemalakan yang sudah lama berlangsung dan belum ada tindakan hukum dari kepolisian," kata warga lainya membenarkan.
Menurut sejumlah warga itu, para pelaku bukan warga desa sekitar karena umumnya mereka tidak mengenalnya.
Keluhan itu terbukti, saat ikut berbaur mengunjungi salah satu pantai di daerah itu, bersama pengunjung lainnya yang membawa keluarga di pantai Dusun X Cirebon Baru Desa Muara Gading Mas mengalami aksi pemalakan oleh dua orang yang tidak dikenal dengan mencegat pengunjung di tengah jalan saat hendak pulang.
Mereka meminta sejumlah uang dengan alasan uang parkir. Padahal di pantai tersebut belum dikelola dan belum memiliki sejumlah fasilitas apa pun hanya hamparan pantai yang putih bersih.
Sebelumnya, Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim dan Wakilnya Zaiful Bokhari menyampaikan akan menjadikan sepanjang pantai Lampung Timur menjadi objek wisata karena memiliki keindahan pantai, sehingga ramai dikunjungi wisatawan.
Sektor pariwisata juga menjadi program prioritas dalam masa kerja kepemimpinan bupati-wakil bupati Lampung Timur itu.
Salah satu objek wisata pantai di daerah ini yang tengah dikembangkan adalah Pantai Kerang Mas di Kecamatan Labuhan Maringgai.
Tapi keluhan warga dan pengunjung atas jaminan keamanan pada objek wisata di daerah itu yang dinilai belum terpenuhi, akan menjadi hambatan untuk mewujudkan objek wisata pantai unggulan di Lampung Timur, karena pengunjung merasa takut dan merasakan ketiadaan jaminan rasa aman di kawasan wisata pantai tersebut.
Padahal persyaratan objek wisata menjadi layak dikunjungi harus memenuhi unsur Sapta Pesona Wisata, di antaranya unsur keamanan bagi pengunjung yang harus terpenuhi. Unsur lainnya adalah unsur ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kenangan. (Ant)