Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Lampung M Irianto Hatta mengatakan hasil kejuaraan nasional atletik tingkat remaja dan junior merupakan gambaran kekuatan atlet pada PON 2020.
"Kejurnas tingkat remaja dan junior di Jakarta selama sepekan mulai hari ini, merupakan gambaran kekuatan atlet masing-masing daerah. Karena itu, kami berharap delapan atlet yang dikirim bisa lolos menuju PON remaja pada tahun 2017 di Jateng," kata dia, di Bandarlampung, Senin.
Menurut Toing, sapaan akrab M Irianto Hatta, untuk menuju kejurnas tersebut pihaknya sudah melakukan kejuaraan daerah yang diikuti hampir seluruh kabupaten/kota, karena Kabupaten Lampung Barat dan Tanggamus yang tak mengirimkan atletnya.
"Dari 280 peserta kejurda, hanya bisa diambil delapan atlet. Karena kami patokannya pada limit waktu PON remaja," kata dia.
Toing mengakui kesulitan mencari atlet muda berbakat karena masing-masing KONI kabupaten/kota akan "menggeliat" ketika menjelang pekan olahraga provinsi atau porprov.
"Selain itu juga, tergantung pelatih di daerah atau kabupaten/kota. Contohnya Kabupaten Waykanan karena ada atlet tolak peluru di sana yaitu Okto B dan dia menjadi pelatih, sehingga satu anak didiknya yaitu Ketut Wisnu masuk dalam delapan orang yang berangkat ke kerjunas," kata dia.
Sekum Pengprov PASI Lampung itu juga berharap ke depan masing-masing pengkab/pengkot PASI bisa lebih aktif mencari talenta muda yang bisa mengharumkan nama daerahnya, provinsi, dan Tanah Air.
Sementara itu, delapan atlet yang akan berangkat ke Jakarta yakni Sugiarti (400 gawang), Nabela A (sapta lomba dan 100 meter gawang), Ajen A (sapta lomba dan 100 meter gawang), Wuri A (lempar lembing), Adinda Karina (tolak peluru), Bayu E (110 meter gawang), Rudiansyah (lempar lembing), dan Ketut Wisnu (tolak peluru).
"Mereka akan didampingi empat pelatih yakni Hadi Wacono, Sarmiati, Okto B dan Supriyadi. Para pelatih ini dipilih karena atlet binaannya yang lolos ke kejurnas tersebut," kata dia.
Toing juga berharap selain semua bisa lolos ke PON remaja mendatang, para atlet bisa lebih banyak menimba pengalaman, sementara pelatih bisa melihat potensi calon lawan, sehingga mampu mengatur strateginya.